KELAYAKAN USAHA BUDIDAYA IKAN NILA BLACK PRIMA DI KOLAM AIR DERAS (Kasus di Dhifiari Fish Farm)

Budidaya perikanan berperan penting dalam mendukung ketahanan pangan dan
perekonomian nasional. Salah satu komoditas potensial adalah ikan nila
(Oreochromis niloticus), khususnya varietas Nila Black Prima yang unggul dalam
pertumbuhan cepat, tahan penyakit, dan adaptif terhadap kepadatan tinggi. Namun,
kajian terkait kesesuaian teknis dan kelayakan finansial budidaya varietas ini pada
sistem kolam air deras masih terbatas. Kolam air deras merupakan sistem budidaya
dengan aliran air yang mengalir terus-menerus di kolam beton. Sistem ini menjaga
kualitas air, meningkatkan oksigen terlarut, dan memungkinkan padat tebar tinggi,
sehingga mendukung pertumbuhan ikan. Meski demikian, sistem ini memerlukan
pasokan air besar dan manajemen teknis intensif. Sistem seperti kolam tanah, kolam
terpal, dan bioflok juga digunakan di perikanan, masing-masing dengan keunggulan
dan tantangan tersendiri, tergantung kondisi lahan, modal, dan tujuan usaha.
Penelitian ini bertujuan mengkaji (1) kesesuaian teknis budidaya, (2) biaya,
penerimaan, dan pendapatan, serta (3) kelayakan finansial budidaya Nila Black
Prima di kolam air deras. Penelitian dilaksanakan April–Juli 2025 di Dhifiari Fish
Farm, Kecamatan Sukarame, Kabupaten Tasikmalaya, menggunakan 44 kolam
berukuran 15-24 m² dengan debit air ±30 liter/detik. Sebanyak 42.122 ekor benih
ditebar dengan bobot awal 25–35 gram/ekor dan dipelihara selama empat bulan.
Pakan pelet diberikan 2–3 kali per hari, didukung manajemen air ketat dan
penggunaan probiotik. Hasil menunjukkan FCR 1,40 dan mortalitas 5,04%,
mencerminkan efisiensi teknis yang baik. Secara finansial, penerimaan Rp
330.000.000 dengan biaya Rp 240.650.168 menghasilkan pendapatan bersih Rp
89.349.832. Nilai R/C Ratio 1,37 membuktikan usaha ini layak secara ekonomi.
Kata kunci: Ikan Nila Black Prima, Kolam Air Deras, Kelayakan Teknis,
Kelayakan Usaha