FAKTOR- FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PENGGUNAAN ALAT KONTRASEPSI DALAM RAHIM DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS CIPEDES KOTA TASIKMALAYA

Alat Kontrasepsi Dalam Rahim (AKDR) merupakan salah satu metode kontrasepsi jangka panjang yang efektif dan reversibel. Menurut BKKBN 2022 di indonesia metode kontrasepsi yang paling banyak digunakan adalah suntik dengan persentase 65,57%. Metode lainnya mencakup pil (12,55%), implan (8,16%), IUD (7,62%), MOW (Metode Operasi Wanita) sebanyak 3,26%, kondom 1,87%, dan MOP (Metode Operasi Pria) sebesar 0,98% dengan cakupan penggunaannya masih rendah, termasuk di wilayah kerja Puskesmas Cipedes Kota Tasikmalaya. Hal ini diduga dipengaruhi oleh berbagai faktor seperti usia, pengetahuan, sikap, jumlah anak, dan dukungan suami. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor yang berhubungan dengan penggunaan AKDR di wilayah kerja Puskesmas Cipedes Kota Tasikmalaya. Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif dengan desain kasus kontrol. Sampel terdiri dari 88 akseptor KB (44 pengguna AKDR dan 44 non pengguna AKDR) yang diambil dengan rasio 1:1. Pengumpulan data dilakukan dengan kuesioner, dan analisis menggunakan uji Chi-Square$ . Hasil penelitian menunjukkan adanya hubungan signifikan antara beberapa variabel dengan penggunaan AKDR, yaitu: usia (OR=41,229; 95%CI: 12,019–141,425), pengetahuan (p=0,000), sikap (p=0,000), jumlah anak (OR=17,971; 95%CI: 6,150 52,512), dan dukungan suami (OR=210,000; 95%CI: 36,429–1210,571). Terdapat hubungan yang signifikan antara usia, pengetahuan, sikap, jumlah anak, dan dukungan suami dengan penggunaan AKDR.

Kata Kunci: AKDR, usia, pe$ nge$ tahuan, sikap, jumlah anak, dukungan suami.