KULINER ES SIROP BOJONG TASIKMALAYA PADA TAHUN 1972- 2023

Penelitian ini membahas tentang kuliner Es Sirop Bojong sebagai bagian dari
identitas budaya Tasikmalaya sejak tahun 1972 hingga 2023. Tujuan dari
penelitian ini adalah untuk memahami sejarah, nilai budaya, serta strategi
adaptasi yang dilakukan pelaku usaha dalam mempertahankan eksistensi
kuliner tradisional di tengah perubahan zaman. Penelitian ini menggunakan
pendekatan Historis. Data dikumpulkan melalui wawancara mendalam
dengan pelaku usaha Es Sirop Bojong seperti Ibu Nenden dan Ibu Rosi serta
observasi langsung di lokasi usaha. Kajian teori yang digunakan meliputi
teori strukturalisme kuliner, antropologi makanan, memori kolektif dan
perilaku konsumen. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Es Sirop Bojong
tidak hanya berfungsi sebagai minuman pelepas dahaga, tetapi juga
merepresentasikan nilai kebersamaan, kesederhanaan dan keberlanjutan
tradisi lokal. Nilai-nilai tersebut tercermin dari cara pembuatan yang masih
mempertahankan metode tradisional, penggunaan bahan alami seperti sirup
buatan sendiri, ketan hitam dan santan serta penyajiannya yang khas. Strategi
adaptasi yang dilakukan pelaku usaha meliputi pemilihan lokasi strategis,
konsistensi menjaga kualitas rasa, dan inovasi dalam pemasaran melalui
media sosial seperti Instagram dan WhatsApp. Pelaku usaha juga berusaha
menyesuaikan diri dengan selera generasi muda tanpa meninggalkan identitas
kuliner tradisional. Dengan demikian, Es Sirop Bojong menjadi salah satu
kuliner lokal yang mampu bertahan dan bertransformasi lintas generasi.
Kata kunci: Es Sirop Bojong, Kuliner Tasikmalaya, Sejarah kuliner.