ANALISA PERBANDINGAN PENGARUH SUDUT KEMIRINGAN PANEL SURYA JENIS SILICONE MONOCRYSTALLINE DENGAN SILICONE POLYCRYSTALLINE TERHADAP DAYA KELUARAN

Dalam perkembangan teknologi saat ini, kebutuhan akan energi listrik semakin meningkat. Energi Baru Terbarukan (EBT), khususnya energi matahari, menjadi solusi yang menjanjikan. Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) menggunakan panel surya untuk mengkonversi energi matahari menjadi listrik. Faktor-faktor seperti jenis panel monocrystalline dan polycrystalline serta intensitas cahaya matahari mempengaruhi output panel surya. Oleh karena itu dilakukan analisa terhadap hasil daya output dengan membandingkan jenis panel surya antara monocrystalline dengan polycrystaline serta sudut kemiringan panel surya sudut bergerak dan sudut tetap. Metode yang digunakan dalam penelitian ini yaitu dengan pengukuran secara real time serta simulasi simulink dengan variasi sudut. Analisis menunjukkan bahwa sudut optimal untuk panel surya monocrystalline dan polycrystalline adalah 90°, serta waktu optimalnya di jam 12.00 WIB. Hasil penelitian menunjukan daya keluaran panel surya monocrystalline lebih tinggi, dengan perbandingan hasil daya real time pada sudut bergerak monocystaline sebesar 16,41 W dan polycrystaline 14,16 W, untuk sudut tetap panel surya monocrystalline sebesar 19,54 W dan polycrystaline 16,45 W. sedangkan hasil simulasi untuk sudut bergerak panel surya monocrystalline sebesar 17,55 W dan polycrystaline 15,25 W, untuk sudut tetap panel surya monocrystalline sebesar 19,88 W dan polycrystaline 18,57 W.

Kata kunci: Energi Baru Terbarukan (EBT), Monocrystalline , Polycystaline, Sudut Kemiringan, Daya Keluaran.