HUBUNGAN KERAGAMAN PANGAN DENGAN KEJADIAN STUNTING PADA BALITA USIA 2-5 TAHUN (Studi di Kelurahan Karanganyar Kecamatan Kawalu Kota Tasikmalaya Tahun 2023)

Indonesia saat ini menghadapi tiga beban ganda masalah gizi pada anak, salah
satunya adalah masalah stunting pada balita. Tingginya prevalensi stunting
berkaitan dengan keragaman konsumsi pangan. Penelitian ini bertujuan untuk
menganalisis hubungan keragaman pangan terhadap kejadian stunting pada balita
usia 2-5 tahun di Kelurahan Karanganyar Kecamatan Kawalu Kota Tasikmalaya.
Metode penelitian ini merupakan penelitian analitik dengan pendekatan cross
sectional. Cara pengambilan sampel dilakukan dengan cara propotional random
sampling sebanyak 81 orang (2-5 tahun) di Kelurahan Karanganyar. Pengumpulan
data status stunting dilakukan dengan menggunakan stadiometer (tinggi badan),
pengumpulan data keragaman pangan dilakukan menggunakan kuesioner
Individual Dietary Diversity Score (IDDS) milik FAO dengan bantuan form food
recall 24 jam. Analisis data menggunakan Chi-Square. Hasil analisis data
menunjukan bahwa terdapat hubungan yang signifikan antara keragaman pangan
dengan kejadian stunting (p=0,001). Mengacu pada hasil studi ini perlu untuk
mengadakan penyuluhan gizi kepada para ibu dengan mempromosikan makanan
beragam demi perbaikan pola konsumsi makanan pada anak terutama balita pada
kualitas maupun kuantitasnya.
Kata Kunci: IDDS, Keragaman Pangan, Stunting