HUBUNGAN MOTIVASI INTRINSIK DENGAN PRESTASI BELAJAR WARGA BELAJAR PROGRAM PENDIDIKAN KESETARAAN PAKET C (Studi di SKB Kota Tasikmalaya)

Sebagian warga belajar menunjukkan rendahnya motivasi intrinsik dan prestasi belajar, terlihat dari kurangnya partisipasi aktif dan kedisiplinan dalam mengikuti pembelajaran. Motivasi intrinsik dalam penelitian ini diukur berdasarkan faktor-faktor seperti pencapaian, tanggung jawab, pekerjaan itu sendiri, pengakuan, dan kemajuan. Sementara itu, prestasi belajar dinilai berdasarkan capaian dalam ranah kognitif, afektif, dan psikomotorik yang tercermin dalam nilai rapor warga belajar. Penelitian ini bertujuan mengetahui hubungan antara motivasi intrinsik dengan prestasi belajar warga belajar program pendidikan kesetaraan Paket C di SKB Kota Tasikmalaya. Metode penelitian yang digunakan adalah kuantitatif dengan pendekatan korelasional. Teknik pengambilan sampel dilakukan secara proporsional stratified random sampling, dengan jumlah responden sebanyak 57 orang dari total populasi 131 warga belajar. Teknik pengumpulan data dilakukan melalui angket dan dokumentasi, kemudian dianalisis menggunakan uji korelasi Pearson dengan bantuan program SPSS 23. Hasil penelitian menunjukkan bahwa 42 warga belajar (73,7%) memiliki motivasi intrinsik dalam kategori sedang, dan 31 warga belajar (54,4%) memiliki prestasi belajar dalam kategori sedang. Sementara itu, terdapat 9 warga belajar (15,8%) yang memiliki motivasi intrinsik tinggi, dan 17 warga belajar (29,8%) yang memiliki prestasi belajar tinggi. Berdasarkan hasil uji korelasi diperoleh nilai signifikansi (Sig.) sebesar 0,001 dan nilai koefisien korelasi (r) sebesar 0,411, menunjukkan adanya hubungan yang signifikan dan berada dalam kategori sedang antara motivasi intrinsik dan prestasi belajar. Dapat disimpulkan bahwa hipotesis alternatif H1 diterima, yang berarti terdapat hubungan antara motivasi intrinsik dan prestasi belajar.

Kata kunci: Motivasi Intrinsik, Prestasi Belajar, Pendidikan Kesetaraan Paket C.