ANALISIS TEKANAN POLITIK TERHADAP BADAN PENGAWAS PEMILU KOTA BANDUNG PADA PEMILU 2024

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis bagaimana tekanan politik
memengaruhi independensi Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Kota Bandung
dalam penyelenggaraan Pemilu 2024. Dengan menggunakan pendekatan kualitatif
dan metode studi kasus, penelitian ini menggali dinamika yang terjadi di internal
Bawaslu melalui wawancara mendalam serta dokumentasi terhadap sejumlah
peristiwa penting yang berkaitan dengan laporan pelanggaran pemilu. Teori
institusionalisme sosiologis dari DiMaggio dan Powell digunakan sebagai kerangka
analisis, khususnya dalam menjelaskan mekanisme isomorfisme koersif, normatif,
dan mimetik yang memengaruhi perilaku lembaga. Hasil penelitian menunjukkan
bahwa tekanan dari aktor politik lokal, kedekatan personal antar jejaring organisasi,
serta ketidakpastian regulatif turut menciptakan kerentanan terhadap independensi
Bawaslu. Dalam beberapa kasus, keputusan Bawaslu dinilai tidak netral dan tidak
menindaklanjuti laporan pelanggaran, yang diduga dipengaruhi oleh relasi
kepentingan tertentu. Temuan ini menyoroti pentingnya reformasi struktural dalam
mekanisme rekrutmen, penguatan profesionalisme internal, serta keterlibatan
masyarakat sipil dalam pengawasan terhadap lembaga penyelenggara pemilu.
Penelitian ini merekomendasikan perlunya peningkatan transparansi, perlindungan
hukum terhadap pengawas, dan pendidikan politik sebagai strategi menjaga
integritas demokrasi lokal di tengah ancaman politisasi kelembagaan.
Kata Kunci: Bawaslu, tekanan politik, Pemilu 2024