PARTISIPASI POLITIK DI PONDOK PESANTREN NURUL IHSAN MANGUNREJA TASIKMALAYA PADA PEMILU 2024

Partisipasi politik merupakan salah satu aspek utama dalam negara
demokrasi, akan tetapi saat ini, partisipasi politik yang terjadi di Indonesia
cenderung tidak stabil bahkan menurun, diantaranya dapat dipengaruhi oleh
kesadaran diri dan pendidikan. Termasuk di Pondok Pesantren Nurul Ihsan,
berdasarkan hasil observasi pendahuluan diketahui bahwa di Nurul Ihsan tingkat
kepedulian dan kesadaran santri dalam kegiatan politik masih rendah, hanya
formalitas dan mengikuti pilihan orang lain saja, selain itu untuk pengurus dan
pengajar pondok kurang antusias dalam kegiatan politik. Oleh karena itu, dilakukan
penelitian ini dengan untuk mengetahui eksistensi dan bentuk-bentuk partisipasi
politik yang terdapat di Pondok Pesantren Nurul Ihsan dengan teori jenis partisipasi
politik konvensional menurut Sahid (2011), partisipasi politik secara hirarkis
menurut Sitepu (2012) dan partisipasi politik menurut Rahman (2007). Serta untuk
mengetahui faktor partisipasi politik menurut Yustiningrum & Ichwanuddin (2015)
serta menurut Sastroatmodjo (2018). Adapun metode penelitian yang dilakukan
yaitu metode penelitian deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Teknik
pengumpulan data dilakukan dengan observasi, wawancara dan studi dokumentasi
dengan sasaran penelitian yaitu santri, pengurus dan pengajar di Nurul Ihsan.
Teknik penentuan informan dilakukan dengan teknik sampling metode purposive
sampling dan prosedur snowball testing. Hasil penelitian menunjukkan bahwa
eksistensi partisipasi politik di Pondok Pesantren Nurul Ihsan baik, namun hanya
saat pemilihan umum saja, sedangkan dalam partisipasi politik lainnya seperti
terlibat dalam kepanitiaan pemilu, menjadi anggota partai atau mengikuti rapat
umum masih kurang. Selain itu untuk jenis partisipasi politik yang signifikan yaitu
pemberian hak suara, yang belum signifikan yaitu keikutsertaan dalam rapat umum,
serta partisipasi politik yang belum dilakukan seperti menjadi pengurus partai dan
mencalonkan diri menjadi anggota dewan/menjabat di pemerintahan.
Kata Kunci: Partisipasi Politik, Santri, Pondok Pesantren