PERILAKU STRUKTUR GEDUNG BETON BERTULANG AKIBAT BEBAN LATERAL DINAMIK

Indonesia sebagai salah satu Negara dengan populasi penduduk yang padat akan
terus mengalami peningkatan jumlah penduduk pada tahun-tahun berikutnya.
Pertumbuhan penduduk mendorong pembangunan infrastruktur, khususnya
bangunan bertingkat di kota-kota besar sebagai solusi kebutuhan hunian dan
komersial. Untuk menciptakan bangunan yang aman dan nyaman, gedung
bertingkat harus dirancang untuk menahan beban lateral, seperti beban angin dan
gempa. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis perilaku struktur gedung beton
bertulang dengan metode Respon Spektrum (RS) dan Linear Time History Analysis
(LTHA) yang menggunakan tiga rekaman gempa yaitu gempa Miyagi, Tohoku, dan
Tottori yang sudah dilakukan proses spectra matching. Pembebanan RS digunakan
untuk melakukan perencanaan elemen struktur gedung bertingkat, sedangkan
LTHA dilakukan untuk mengetahui dan mengevaluasi perilaku dinamik dari
gedung bertingkat. Hasil analisis diperoleh bahwa perilaku struktur dengan
menggunakan beban LTHA dan beban RS memiliki kemiripan hasil. Adapun hasil
nilai maksimum respon struktur seperti perpindahan, simpangan antar tingkat, dan
pengaruh p-delta untuk arah x disebabkan oleh TH Tohoku dan arah y oleh TH
Tottori. Pada penelitian ini diperoleh hasil dimensi elemen struktur yang digunakan
dalam desain yaitu tebal pelat lantai 130 mm, balok induk 400x650 mm dan
400x600 mm, balok anak 300x400 mm, penampang kolom K1 750x750 mm untuk
lantai 1-5 dan K2 650x650 mm untuk lantai 6-10, dan dinding geser dengan tebal
350 mm. Struktur bawah direncanakan menggunakan fondasi tiang pancang dengan
diameter tiang yang digunakan yaitu 60 cm dengan kedalaman tiang 16 m serta
tebal pile cap direncanakan sebesar 100 cm.
Kata Kunci: Beban Lateral, Gedung Bertingkat Perilaku Struktur, Respon
Spektrum, Linear Time History (LTHA)