ANALISIS PENYELESAIAN PEMBIAYAAN BERMASALAH PADA KREDIT USAHA RAKYAT (KUR) MIKRO IB DI PT BANK SYARIAH INDONESIA Tbk KCP TASIKMALAYA SINGAPARNA

Pembiayaan Kredit Usaha Rakyat (KUR) Mikro IB merupakan salah satu program strategis yang disalurkan oleh BSI guna mendukung pertumbuhan pelaku usaha mikro di Indonesia. Namun dalam pelaksanaannya, tidak jarang bank menghadapi kendala berupa pembiayaan bermasalah yang dapat berdampak pada stabilitas keuangan lembaga dan keberlangsungan usaha nasabah. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif deskriptif dengan teknik pengumpulan data berupa wawancara mendalam, participant observation, dan dokumentasi. Subjek penelitian terdiri dari pihak internal bank (Karyawan Bank Syariah Mikro) dan nasabah yang memiliki riwayat pembiayaan bermasalah.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa faktor penyebab pembiayaan bermasalah terbagi menjadi dua, yaitu faktor internal dan eksternal. Faktor internal meliputi kurang optimalnya analisis awal terhadap karakter dan kapasitas nasabah. Sementara faktor eksternal mencakup manipulasi data usaha, ketidakjujuran nasabah, dan kondisi ekonomi yang tidak stabil. Strategi penyelesaian yang diterapkan bank meliputi pemberian surat peringatan (SP1–SP3), penawaran skema restrukturisasi (rescheduling, reconditioning, restructuring), serta pendekatan kekeluargaan dan musyawarah.

Sejalan dengan Fatwa DSN-MUI No. 47/DSN-MUI/2005, strategi penyelesaian pembiayaan bermasalah pada KUR Mikro IB di BSI KCP Tasikmalaya Singaparna telah dilakukan secara bertahap dan sesuai prinsip syariah, yang terbukti cukup efektif dalam menekan risiko pembiayaan bermasalah serta menjaga hubungan baik antara bank dan nasabah.

Kata Kunci: Pembiayaan Bermasalah, KUR Mikro IB, Bank Syariah Indonesia, Penyelesaian, Fatwa DSN-MUI