KOMUNIKASI POLITIK DALAM DEMOKRASI DIGITAL

MAHLIANA, MASYUDHA (2019) KOMUNIKASI POLITIK DALAM DEMOKRASI DIGITAL. Sarjana thesis, Universitas Siliwangi.

[img] Text
Cover.pdf

Download (341kB)
[img] Text
BAB 1.pdf

Download (551kB)
[img] Text
BAB 2.pdf

Download (621kB)
[img] Text
BAB 3.pdf

Download (379kB)
[img] Text
BAB 4.pdf
Restricted to Registered users only

Download (937kB)
[img] Text
BAB 5.pdf
Restricted to Registered users only

Download (205kB)
[img] Text
DAFTAR PUSTAKA.pdf

Download (119kB)

Abstract

Tujuan penelitian ini adalah untuk menjelaskan dan menganalisis komunikasi politik dalam demokrasi digital di Kota Tasikmalaya. Teknologi informasi saat ini menjadi pedang bermata dua, karena selain memberikan kontribusi bagi peningkatan kesejahteraan, kemajuan dan peradaban manusia. Namun banyaknya problematika mengenai penyebaran berita hoaks dan hatespeech yang berisi isu – isu SARA saat ini tentu berdampak kepada kenyamanan kehidupan bernegara wujud kedaulatan rakyat dan menjadi unsur yang sangat penting untuk menciptakan kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara yang demokratis. Yang menarik dalam hal ini adalah ketika problematika yang terjadi di kota Tasikmalaya dikaji melalui komunikasi politik memiliki tujuan untuk pemilihan presiden 2019. Penelitian ini melihat problematika yang terjadi melalui kajian komunikasi politik dan demokrasi digital. Teori yang digunakan dalam penelitian ini adalah teori jarum suntik, komunikasi politik dan demokrasi digital. Melalui metode penelitian kualitatifdesktriptif, penulis mencoba menjelaskan realita mengenai berita hoaks dan hatespeech dalam lingkup demokrasi digital. Tehnik analisis data yang digunakan adalah tehnik analisis wacana kritis oleh Norman Fairclough, yang berupa kumpulan berita-berita hoaks dan hatespeech di Kota Tasikmalaya. Hasil penelitian menghasilkan bahwa selama penelitian berlangsung pada periode pemberitaan Mei 2017-Mei 2019 terdapat 36 Pemberitaan mengenai hoaks dan 15 Pemberitaan mengenai hatespeech di Kota Tasikmalaya. Pemberitaan tersebut memberitakan 6 perilaku penyebaran berita hoaks dan 5 perilaku penyebar hatespeech. Analisis wacana kritis Norman Fairclough menghasilkan bahwa dari seluruh pemberitaan mayoritas berisi pemberitaan yang netral tanpa memihak antara pro pemerintah ataupun pro masyarakat, pemberitaan murni berisi informasi bagi khalayak. Teori jarum suntik masih relevan dalam realitas yang terjadi pada penyebaran berita hoaks dan hatespeech di Kota Tasikmalaya, dikarenakan khalayak dianggap pasif terhadap pesan media sosial. Komunikasi politik yang terjadi dalam perilaku hoaks dan ujaran kebencian di Kota Tasikmalaya berupaya menimbulkan propaganda politik guna menciptakan citra negatif antar pasangan calon selama pemilihan presiden 2019, Penerapan demokrasi digital berupa penggunaan media sosial sebagai wadah bersosialisasi kini masyarakat memanfaatkannya untuk menyampaikan gagasan dan opininya dalam berpolitik yang berujung pada penyebaran hoaks dan hatespeech. Perilaku penyebaran hoaks dan hatespeech memiliki dampak berupa menimbulkan kecemasan dan kekhawatiran bagi khalayak dan masyarakat Kota Tasikmalaya pada khususnya. Kata kunci : Komunikasi Politik, Demokrasi digital, Berita hoaks dan hatespeech

Item Type: Thesis (Sarjana)
Subjects: J Political Science > JA Political science (General)
Divisions: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik > Ilmu Politik
Depositing User: Lelis Masridah
Date Deposited: 06 Sep 2019 06:13
Last Modified: 06 Sep 2019 06:13
URI: http://repositori.unsil.ac.id/id/eprint/810

Actions (login required)

View Item View Item