ROYADI, RONI (2021) TRADISI HAJAT BUMI SEBAGAI ADAT ISTIADAT MASYARAKAT DESA SINDANGANGIN KECAMATAN LAKBOK KABUPATEN CIAMIS. Sarjana thesis, Universitas Siliwangi.
Text
COVER.pdf Download (44kB) |
|
Text
ABSTRAK.pdf Download (270kB) |
|
Text
LEMBAR PENGASAHAN.pdf Download (160kB) |
|
Text
DAFTAR ISI.pdf Download (283kB) |
|
Text
BAB 1.pdf Download (294kB) |
|
Text
BAB 2.pdf Restricted to Repository staff only Download (350kB) |
|
Text
BAB 3.pdf Restricted to Repository staff only Download (289kB) |
|
Text
BAB 4.pdf Restricted to Repository staff only Download (1MB) |
|
Text
BAB 5.pdf Restricted to Repository staff only Download (169kB) |
|
Text
DAFTAR PUSTAKA.pdf Download (170kB) |
Abstract
ABSTRAK RONI ROYADI. 162171048. 2021. Tradisi Hajat Bumi Sebagai Adat Istiadat Masyarakat Desa Sindangangin Kecamatan Lakbok Kabupaten Ciamis. Jurusan Pendidikan Sejarah Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Siliwangi. Penelitian ini dilatarbelakangi oleh keinginan peneliti untuk mengetahui upacara hajat bumi sebagai adat istiadat masyarakat Lakbok Kecamatan Lakbok Kabupaten Ciamis. Tujuan dari Penelitian ini adalah untuk mengetahui kegiatan yang dilakukan sebelum dilakukannya hajat bumi dan pelaksanaan hajat bumi di Kecamatan Lakbok Kabupaten Ciamis. Metode yang digunakan dalam penelitian adalah metode historis dengan teknik pengumpulan datanya studi pustaka, dan wawancara. Hasil penelitian menunjukkan bahwa di antara adat istiadat pra hajat bumi di Kecamatan Lakbok Kabupaten Ciamis, yang dilaksanakan oleh masyarakat suku Jawa adalah adat pertanian dan adat membuat rumah. Dalam hal adat atau tradisi pertanian, masyarakat suku Jawa di wilayah Kecamatan Lakbok Kabupaten Ciamis masih melaksanakan ritual yang sudah berlangsung secara turun temurun, seperti mencangkul, menyebar padi, tandur, menyiangi, dan panen. Sebelum kegiatan mencangkul dan seterusnya tersebut, masyarakat melakukan penghitungan dulu menurut rumus-rumus yang disudah diajarkan oleh leluhur dan diyakini kebenarannya. Begitu pula sebelum melaksanakan kegiatan bertani tersebut, masyarakat melaksanakan acara selamatan dulu, agar pertanian mendapatkan hasil yang baik dan maksimal. Tidak dapat dipungkiri bahwa kepercayaan, menghormati dan memuliakan Dewi Sri (Dewi Padi) masih berlangsung pada masyarakat suku Jawa di Kecamatan Lakbok Kabupaten Ciamis. Begitu pula dalam adat pembuatan rumah, masyarakat suku Jawa di Kecamatan Lakbok Kabupaten Ciamis masih melakukan perhitungan dan mengambil pakemnya dari Keraton Solo, terutama saat akan membuat pondasi. Waktu, hari, dan tanggalnya dihitung, balok kayu harus berjumlah 50 potong, dan kayu yang sangat digemari adalah galih nangka. Proses hajat bumi dimulai dengan diadakannya musyawarah antara tokoh pemerintahan dalam hal ini kepala desa, ketua RW dan ketua RT dengan tokoh adat. Musyawarah ini diadakan untuk menentukan waktu, tempat pelaksanaan, biaya yang diperlukan, sumber biaya, termasuk memilih dalang yang akan mentas dan binatang yang akan disembelih. Setelah itu, pada hari pelaksanaan hajat bumi masyarakat berkumpul di suatu tempat, sambutan dari tokoh pemerintah, tokoh adat, dan ulama (untuk beberapa tahun terakhir ini). Penanaman bibit padi simbolis dilakukan oleh ketiga tokoh masyarakat tersebut. Kemudian penyembelihan binatang dilakukan, dan kemudian dibagikan ke masyarakat di lingkungan setempat, sebagian lagi dimakan bersamasama. Malam harinya diadakan pertunjukan wayang kulit yang membawakan lakon Dewi Sri (Dewi Padi). Inti kegiatan hajat bumi adalah ungkapan rasa syukur, pelestarian budaya leluhur, dan harapan adanya hasil tani yang baik serta masyarakat yang makmur. Kata Kunci: Tradisi Hajat Bumi, Adat Istiadat, Masyarakat Desa Sindangangin
Item Type: | Thesis (Sarjana) |
---|---|
Subjects: | L Education > LA History of education |
Divisions: | Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan > Pendidikan Sejarah |
Depositing User: | Dedi Natawijaya . |
Date Deposited: | 28 Jul 2022 08:17 |
Last Modified: | 28 Jul 2022 08:17 |
URI: | http://repositori.unsil.ac.id/id/eprint/6465 |
Actions (login required)
View Item |