ANALISA PENERAPAN METODE PERT DAN CRASHING PADA PERENCANAAN JADWAL PROYEK (Studi Kasus : Proyek Pembangunan Gedung Sarana DIKLAT Badan Kepegawaian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BKPSDM) di Kabupaten Ciamis)

ASIF, MUHAMAD (2019) ANALISA PENERAPAN METODE PERT DAN CRASHING PADA PERENCANAAN JADWAL PROYEK (Studi Kasus : Proyek Pembangunan Gedung Sarana DIKLAT Badan Kepegawaian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BKPSDM) di Kabupaten Ciamis). Sarjana thesis, Universitas Siliwangi.

[img] Text
Draft TA revisi.pdf
Restricted to Repository staff only

Download (2MB)

Abstract

ABSTRAK Proyek konstruksi merupakan suatu rangkaian kegiatan yang berkaitan dengan pembangunan suatu bangunan dan infrastruktur dalam waktu tertentu dengan menggunakan sumber daya proyek yang terbatas. Meski dengan keterbatasan tersebut, terdapat tiga hal yang harus dipenuhi dalam pembangunan suatu proyek konstruksi yaitu waktu, biaya dan mutu. Akan tetapi, kenyataan di lapangan sering terjadi pembengkakan biaya akibat keterlambatan penyelesaian proyek. Sehingga diperlukan manajemen proyek yang terstruktur guna memenuhi persyaratan yang telah ditentukan. Pada Proyek Pembangunan Gedung Sarana DIKLAT BKPSDM Kabupaten Ciamis sebagai studi kasus dalam penelitian ini akan diterapkan metode PERT (Program Evaluation and Review Technique) dalam penjadwalan proyeknya, dimana pada metode PERT digunakan tiga estimasi waktu untuk menentukan durasi kegiatan serta hubungan antar kegiatan dalam menyusun diagram jaringan kerja sehingga didapat jadwal penyelesaian proyek yang optimal beserta dengan probabilitas penyelesaian proyek tersebut. Dari hasil analisis dengan menggunakan metode PERT, penyelesaian proyek dengan durasi kerja rencana selama 180 hari memiliki persentase kemungkinan terselesaikannya proyek sebesar 55,57%. Sementara persentase penyelesaian proyek tertinggi sebesar 99,88%, dimana durasi yang dibutuhkan untuk menyelesaikan proyek adalah 201 hari. Pada penelitian ini pula diterapkan metode crashing (percepatan durasi proyek) berupa sistem shift, hal ini dikarenakan berdasarkan data di lapangan dalam pelaksanaannya proyek mengalami keterlambatan sehingga memerlukan waktu selama 216 hari untuk menyelesaikan proyek dengan menghabiskan biaya sebesar Rp 7.750.273.365,58. Dari data yang didapat kemudian dianalisis, durasi penyelesaian proyek dapat dipercepat menjadi 176 hari kerja dengan biaya yang dikeluarkan sebesar Rp 7.717.788.287,15 Kata kunci : manajemen proyek, PERT, jaringan kerja, crashing, shift.

Item Type: Thesis (Sarjana)
Subjects: T Technology > TA Engineering (General). Civil engineering (General)
Divisions: Fakultas Teknik > Teknik Sipil
Depositing User: Dedi Natawijaya .
Date Deposited: 26 Jan 2022 06:42
Last Modified: 26 Jan 2022 06:42
URI: http://repositori.unsil.ac.id/id/eprint/4258

Actions (login required)

View Item View Item