INDONESIAN STUDENTS’ STRATEGIES IN REDUCING SPEAKING ANXIETY IN ENGLISH LANGUAGE CLASSROOM: A CASE STUDY

Penelitian ini mengeksplorasi metode yang digunakan siswa kelas delapan untuk menenangkan rasa takut mereka selama pelajaran bahasa Inggris. Karena kecemasan akan membuat kesalahan, dihakimi, atau sekadar gagal tampil dengan baik sering kali menghalangi siswa untuk bergabung, rasa takut berbicara menjadi hambatan utama dalam partisipasi di kelas. Beroperasi dalam kerangka studi kasus kualitatif, penelitian ini menggunakan wawancara semi-terstruktur dengan sepuluh siswa sekolah menengah pertama dari sebuah sekolah di Cilacap, Indonesia. Temuan menunjukkan bahwa para siswa menggabungkan pendekatan kognitif, emosional, dan perilaku dalam perjuangan mereka melawan kecemasan saat berbicara bahasa Inggris. Teknik kognitif seperti self-talk dan afirmasi positif memungkinkan para peserta untuk membentuk kembali pikiran-pikiran yang menakutkan dan memantapkan kepercayaan diri mereka sebelum mereka membuka mulut. Metode emosional - visualisasi, pernapasan dalam, dan latihan kesadaran - dapat mengurangi kepanikan dan mengaktifkan respons alami tubuh yang menenangkan. Gerakan perilaku, termasuk latihan rutin dalam situasi berisiko rendah dan keterlibatan aktif dalam diskusi kelompok, secara bertahap melemahkan rasa takut dengan memberikan pemaparan berulang dan umpan balik yang konstruktif. Secara keseluruhan, hasil penelitian ini memberikan penghargaan kepada siswa sebagai agen dari kemajuan mereka sendiri dan menunjukkan bahwa penggunaan strategi kognitif, emosional, dan perilaku yang seimbang merupakan hal yang sangat penting untuk membangun kepercayaan diri dalam kegiatan berbicara dalam skala yang lebih luas.

Kata kunci: kecemasan berbicara, strategi mengatasi, strategi kognitif, strategi emosional, strategi perilaku