PSEUDO DEMOKRASI DELIBERATIF DALAM PROSES PEMBENTUKAN BUMDES (BADAN USAHA MILIK DESA) DESA SUKANAGALIH, KECAMATAN RAJAPOLAH, KABUPATEN TASIKMALAYA

LESTARI, LISNA (2019) PSEUDO DEMOKRASI DELIBERATIF DALAM PROSES PEMBENTUKAN BUMDES (BADAN USAHA MILIK DESA) DESA SUKANAGALIH, KECAMATAN RAJAPOLAH, KABUPATEN TASIKMALAYA. Sarjana thesis, Universitas Siliwangi.

	Text COVER.pdf Download (122kB)
	Text ABSTRAK.pdf Download (107kB)
	Text BAB I.pdf Download (249kB)
	Text BAB II.pdf Restricted to Repository staff only Download (467kB)
	Text BAB III.pdf Restricted to Repository staff only Download (187kB)
	Text BAB IV.pdf Restricted to Repository staff only Download (561kB)
	Text BAB V.pdf Restricted to Repository staff only Download (257kB)
	Text DAFTAR PUSTAKA.pdf Download (225kB)

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana “Pseudo Demokrasi Deliberatif Dalam Proses Pembentukan Bumdes (Badan Usaha Milik Desa) Desa Sukanagalih, Kecamatan Rajapolah, Kabupaten Tasikmalaya”. Desa merupakan entitas penting dalam sejarah NKRI, hal ini karena desa merupakan pusat dari segala kegiatan perekonomian. Demokrasi deliberatif dalam sistem pemerintahan di aras lokal (desa) yang tumbuh bukan atas dasar intervensi dari atas (pemerintah), melainkan atas dasar kesadaran masyarakat untuk turut aktif dalam menentukan pengambilan keputusan melalui ruang publik. Metode pada penelitian yaitu metode deskriptif kualitatif dengan pendekatan studi kasus. Teknik pengambilan sampel dilakukan dengan menggunakan teknik purposive sampling. Teknik pengumpulan data diperoleh melalui wawancara, observasi, dokumentasi (dokumen, arsip atau foto-foto). Teknik analisis data yang digunakan yaitu reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Selanjutnya, teknik keabsahan data pada peneliitian ini adalah triangulasi sumber. Hasil penelitian menunjukan bahwa dalam pembentukan BUMDes pemerintah desa menerapkan praktek demokrasi deliberatif, hal ini dilakukan karena pemerintah desa (kades) ingin masyarakatnya terlibat langsung dalam memberikan saran dan pendapatnya mengenai program serta pengambilan keputusan melalui ruang publik guna menyuarakan pendapat secara bebas tanpa ada tekanan dari pihak lain demi kemajuan desa. Namun ternyata praktik deliberatif tersebut atas dasar inisiatif dari pemerintah desa (kades) sendiri karena masyarakat yang notabene sebagai petani kurang peduli terhadap kemajuan desanya, masyarakat hanya mengikuti instruksi dan perintah dari atas (kades). Kata Kunci :Desa, Demokrasi Deliberatif, BUMDes.

Actions (login required)

View Item