AULIA, NUR REZA DHIEMAS (2024) ISU ANTIMULTIKULTURALISME DALAM WACANA PEMBENTUKAN PROVINSI CIREBON. Sarjana thesis, Universitas Siliwangi.
Text
1. COVER.pdf Download (43kB) |
|
Text
2. LEMBAR PENGESAHAN.pdf Download (2MB) |
|
Text
3. LEMBAR PERNYATAAN.pdf Download (3MB) |
|
Text
4. KATA PENGANTAR.pdf Download (119kB) |
|
Text
5. DAFTAR ISI.pdf Download (12kB) |
|
Text
6. ABSTRAK.pdf Download (106kB) |
|
Text
7. ABSTRACT.pdf Download (7kB) |
|
Text
8. BAB I PENDAHULUAN.pdf Download (135kB) |
|
Text
9. BAB II TINJAUAN PUSTAKA.pdf Download (186kB) |
|
Text
10. BAB III METODOLOGI PENELITIAN.pdf Download (132kB) |
|
Text
11. BAB IV PEMBAHASAN.pdf Restricted to Repository staff only Download (1MB) |
|
Text
12. BAB V PENUTUP.pdf Restricted to Repository staff only Download (196kB) |
|
Text
13. DAFTAR PUSTAKA.pdf Download (142kB) |
|
Text
14. LAMPIRAN.pdf Download (554kB) |
Abstract
Indonesia adalah sebuah negara yang dimana masyarakatnya memiliki keberagaman budaya atau multikultur. Bangsa Indonesia mengenal semboyan “Bhinneka Tunggal Ika” yang menegaskan komitmen bangsa Indonesia terhadap penerimaan multikulturalisme. Namun, pada tahun 2020, muncul sebuah isu yang kental dengan nuansa anti multikulturalisme di Jawa Barat yakni wacana perubahan nama Provinsi Jawa Barat menjadi Provinsi Sunda yang dicanangkan oleh tokoh-tokoh Sunda. isu ini berpotensi menimbulkan sebuah problematika karena di Jawa Barat sendiri terdapat satu daerah yaitu Cirebon dimana Cirebon dihuni oleh masyarakat beretniskan Cirebon yang memiliki identitas kultural yang amat sangat kuat dan tentunya memiliki identitas kebudayaan yang berbeda dengan Sunda. Sehubungan dengan itu, muncul juga sebuah wacana dari kaum Cirebon yaitu dengan upaya memisahkan diri dari Provinsi Jawa Barat dan membentuk Provinsi sendiri yakni Provinsi Cirebon. Wacana tersebut seakan�akan merupakan bentuk respom kaum Cirebon atas isu persaingan budaya yang ada di Jawa Barat antara kaum Sunda vs Non-Sunda dalam konteks ini kaum Cirebon. Penelitian ini bertujuan untuk melihat sudut pandang dari elit Cirebon itu sendiri dalam menyikapi wacana Provinsi Cirebon sebagai respon dari isu anti multikulturalisme yang ada di Jawa Barat dan melihat dari kacamata Multikulturalisme. Teori yang digunakan dalam penelitian ini adalah konsep Multikulturalisme, konsep Politik Identitas dan konsep Elit. Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif deskriptif dengan pendekatan penelitian studi kasus. Teknik pengumpulan data yang digunakan pada penelitian ini adalah observasi, wawancara, dan dokumentasi. Teknik Pengambilan Sampel dilakukan dengan metode Purposive dan Snowball Sampling. Validitas Data menggunakan teknik Triangulasi data. Berdasarkan hasil penelitian, Cirebon adalah suatu daerah yang memiliki nuansa multikultur yang sangat kental dimana suku Cirebon sendiri merupakan suku yang lahir dari percampuran budaya lokal Cirebon dengan Sunda. Adanya isu wacana deklarasi pembentukan Provinsi Cirebon adalah sebagai reaksi atas kekecewaan masyarakat suku Cirebon atas adanya gagasan Provinsi Sunda sehingga kaum Cirebon merasa termaginalkan sebagai suku minoritas yang ada di Jawa Barat sekaligus mereka merasa bahwa mereka berbeda dengan Sunda. Adanya isu wacana pembentukan Provinsi Cirebon ini merupakan sebuah respon kaum Cirebon terhadap isu Provinsi Sunda yang dianggap sebagai sebuah sikap antimultikulturalisme di Jawa Barat. Kata Kunci: Multikulturalisme, Provinsi Cirebon, Elit Cirebon, Politik Identitas
Item Type: | Thesis (Sarjana) |
---|---|
Subjects: | J Political Science > JC Political theory |
Divisions: | Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik > Ilmu Politik |
Depositing User: | Lelis Masridah |
Date Deposited: | 07 Nov 2024 03:11 |
Last Modified: | 07 Nov 2024 03:11 |
URI: | http://repositori.unsil.ac.id/id/eprint/14628 |
Actions (login required)
View Item |