PERKEMBANGAN AJARAN MADRAIS DI KABUPATEN KUNINGAN TAHUN 1939-2020

NUGRAHA, SEPHIA MAHARANI KUSUMA (2024) PERKEMBANGAN AJARAN MADRAIS DI KABUPATEN KUNINGAN TAHUN 1939-2020. Sarjana thesis, Universitas Siliwangi.

[img] Text
1. COVER.pdf

Download (71kB)
[img] Text
2. LEMBAR PENGESAHAN.pdf

Download (90kB)
[img] Text
3. LEMBAR TTD DOSEN PENGUJI.pdf

Download (75kB)
[img] Text
4. LEMBAR KEASLIAN.pdf

Download (87kB)
[img] Text
5. ABSTRAK.pdf

Download (10kB)
[img] Text
7. KATA PENGANTAR.pdf

Download (67kB)
[img] Text
8. UCAPAN TERIMAKASIH.pdf

Download (70kB)
[img] Text
9. HALAMAN MOTTO.pdf

Download (128kB)
[img] Text
10. DAFTAR ISI, GAMBAR DAN LAMPIRAN.pdf

Download (51kB)
[img] Text
11. BAB 1.pdf

Download (272kB)
[img] Text
12. BAB 2.pdf

Download (121kB)
[img] Text
13. BAB 3.pdf

Download (152kB)
[img] Text
14. BAB 4.pdf
Restricted to Repository staff only

Download (169kB)
[img] Text
15. BAB 5.pdf
Restricted to Repository staff only

Download (28kB)
[img] Text
16. DAPUS.pdf

Download (34kB)
[img] Text
17. LAMPIRAN.pdf
Restricted to Repository staff only

Download (2MB)
[img] Text
18. RIWAYAT HIDUP.pdf
Restricted to Repository staff only

Download (35kB)

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan (1) perkembangan ajaran Madrais tahun 1939-1964, (2) perkembangan ajaran Madrais tahun 1981-1999 dan (3) perkembangan ajaran Madrais tahun 2000-2020. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode historis yang terbagi dari 5 tahapan, yaitu pemilihan topik, heuristik, kritik sumber, interpretasi, dan historiografi. Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini meliputi wawancara, observasi dan studi pustaka guna memperoleh sumber yang relevan dengan permasalahan yang diteliti. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa munculnya ajaran Madrais merupakan hasil pendirian Pangeran Madrais yang merasa telah mendapatkan wahyu dari Tuhan untuk menyebarkan ajaran baru kepada orang Sunda. Kepemimpinannya dilanjutkan oleh putranya yaitu Tedjabuana pada tahun 1939-1964, ajaran Madrais ini pernah dibubarkan di tahun 1964 atas desakan dari pemerintah dan umat Islam di Cigugur karena dianggap menyimpang. Setelahnya, di tahun 1981 Pangeran Djatikusumah menyatakan keluar dari Agama Katolik dan mendirikan Paguyuban Adat Cara Karuhun Urang (PACKU), namun tidak lama setelah pendiriannya, PACKU kembali dibubarkan karena dianggap sebagai lanjutan dari ajaran Madrais. Pada masa Reformasi, Djatikusumah merekonstruksi nama penghayat ajaran Madrais menjadi Adat Karuhun Urang (AKUR) Sunda Wiwitan. Hingga saat ini mereka masih memegang teguh ajaran madrais sebagai kepercayaan lokal mereka. Kata Kunci : Ajaran Madrais, Kepercayaan Lokal, Cigugur Kuningan.

Item Type: Thesis (Sarjana)
Subjects: D History General and Old World > D History (General)
Divisions: Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan > Pendidikan Sejarah
Depositing User: Rema Puri Irma Sri Katon
Date Deposited: 03 Sep 2024 08:47
Last Modified: 03 Sep 2024 08:47
URI: http://repositori.unsil.ac.id/id/eprint/13988

Actions (login required)

View Item View Item