HASANAH, NENTI ROFIAH (2024) PENGARUH ZAT PENGATUR TUMBUH Benzyl Amino Purine (BAP) dan Naphthalene Acetic Acid (NAA) TERHADAP PERTUMBUHAN KALUS TALAS BENENG (Xanthosoma undipes K. Koch) MELALUI KULTUR IN VITRO. Sarjana thesis, Universitas Siliwangi.
Text
01. Cover.pdf Download (34kB) |
|
Text
02. Lembar Pengesahan.pdf Download (219kB) |
|
Text
03. Lembar Keaslian Karya.pdf Download (289kB) |
|
Text
04. Abstrak.pdf Download (57kB) |
|
Text
05. Abstract.pdf Download (99kB) |
|
Text
06. Kata Pengantar.pdf Download (188kB) |
|
Text
07. Ucapan Terima Kasih.pdf Download (128kB) |
|
Text
09. Daftar Tabel.pdf Download (56kB) |
|
Text
08. Daftar Isi.pdf Download (70kB) |
|
Text
10. Daftar Gambar.pdf Download (66kB) |
|
Text
11. Daftar Lampiran.pdf Download (6kB) |
|
Text
12. BAB I.pdf Download (151kB) |
|
Text
13. BAB II.pdf Download (654kB) |
|
Text
14. BAB III.pdf Download (1MB) |
|
Text
15. BAB IV.pdf Restricted to Repository staff only Download (437kB) |
|
Text
16. BAB V.pdf Restricted to Repository staff only Download (56kB) |
|
Text
17. Daftar Pustaka.pdf Download (232kB) |
|
Text
18. Lampiran.pdf Restricted to Repository staff only Download (3MB) |
|
Text
19. Daftar Riwayat Hidup.pdf Restricted to Repository staff only Download (129kB) |
Abstract
Talas Beneng (Xanthosoma undipes K. Koch) merupakan tanaman potensial yang dimanfaatkan untuk kebutuhan industri hingga ekspor. Budidaya Talas Beneng salah satunya terdapat di Mandala Buleud, Kecamatan Sariwangi, Kabupaten Tasikmalaya. Daun Talas Beneng (Xanthosoma undipes K. Koch) merupakan bagian paling utama yang banyak dimanfaatkan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui adanya pengaruh zat pengatur tumbuh Benzyl Amino Purine (BAP) dan Naphthalene Acetic Acid (NAA) terhadap pertumbuhan kalus Talas Beneng (Xanthosoma undipes K. Koch) melalui kultur in vitro. Penelitian ini menggunakan metode Rancangan Acak Lengkap (RAL) faktorial dengan 9 kombinasi perlakuan dan 4 kali pengulangan. Pengamatan pertumbuhan kalus dilakukan setiap 2 hari dalam 1 pekan dengan parameter utama adalah pertumbuhan eksplan membentuk kalus, waktu muncul kalus, fase pertumbuhan kalus, dan persentase eksplan hidup. Parameter pendukung adalah morfologi kalus mencakup tekstur dan warna yang diamati pada akhir penelitian. Data pengamatan dianalisis menggunakan Uji Kruskall-Wallis dengan bantuan software SPSS. Hasil penelitian menunjukkan bahwa konsentrasi pemberian zat pengatur tumbuh BAP dan NAA berpengaruh pada fase pertumbuhan eksplan pada 2 Minggu Setelah Tanam (MST) dengan nilai signifikansi 0,048 < 0,05, pada 3 MST dengan nilai signifikansi 0,046 < 0,05, pada 6 MST dengan nilai signifikansi 0,038 < 0,05, pada 7 MST dengan nilai signifikansi 0,035 < 0,05 dan 8 MST dengan nilai signifikansi 0,045 < 0,05. Konsentrasi optimum adalah B2N2 (BAP; 1 ml, NAA; 1 ml) dengan respon pertumbuhan paling cepat pada parameter pertumbuhan eksplan membentuk kalus, waktu muncul kalus, fase kalus, dan membentuk kalus remah berwarna putih kecoklatan. Kata Kunci: Talas Beneng, BAP, NAA, Kalus
Item Type: | Thesis (Sarjana) |
---|---|
Subjects: | Q Science > QH Natural history > QH301 Biology |
Divisions: | Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan > Pendidikan Biologi |
Depositing User: | Lelis Masridah |
Date Deposited: | 28 Aug 2024 07:31 |
Last Modified: | 28 Aug 2024 07:31 |
URI: | http://repositori.unsil.ac.id/id/eprint/13735 |
Actions (login required)
View Item |