HARDIANSYAH, HARDIANSYAH (2024) EFEKTIVITAS EKSTRAK DAUN SIRIH (Piper betle L.) DALAM MENGENDALIKAN PENYAKIT ANTRAKNOSA (Colletotrichum musae) PADA BUAH PISANG SUSU PASCAPANEN. Sarjana thesis, Universitas Siliwangi.
Text
1. Cover_1-2.pdf Download (32kB) |
|
Text
2. Pernyataan Bebas Plagiat_3.pdf Download (153kB) |
|
Text
3. Abstrak_4-5.pdf Download (47kB) |
|
Text
4. Lembar Pengesahan_6.pdf Download (134kB) |
|
Text
5. Kata Pengantar_7.pdf Download (159kB) |
|
Text
6. Daftar Isi_8-9.pdf Download (121kB) |
|
Text
7. Daftar Tabel_10.pdf Download (159kB) |
|
Text
8. Daftar Gambar_11.pdf Download (110kB) |
|
Text
9. Daftar Lampiran_12.pdf Download (114kB) |
|
Text
10. BAB I_13-17.pdf Download (129kB) |
|
Text
11. BAB II_18-25.pdf Download (260kB) |
|
Text
12. BAB III_26-34.pdf Download (213kB) |
|
Text
13. BAB IV_35-49.pdf Restricted to Repository staff only Download (357kB) |
|
Text
14. BAB V_50.pdf Restricted to Repository staff only Download (42kB) |
|
Text
15. Daftar Pustaka_51-55.pdf Download (130kB) |
|
Text
16. Lampiran_56-106.pdf Restricted to Repository staff only Download (1MB) |
Abstract
Pisang merupakan salah satu jenis buah yang paling banyak dikonsumsi masyarakat Indonesia. Selain untuk konsumsi domestik, pisang menjadi andalan komoditas ekspor. Pada 5 tahun terakhir ekspor pisang mengalami penurunan yang disebabkan karena kualitas pisang Indonesia menurun. Salah satu penyebab menurunya kualitas pisang Indonesia karena serangan cendawan Colletotrichum musae. Salah satu upaya penanggulangan yang ramah lingkungan yaitu dengan menggunakan ekstrak daun sirih sebagai fungisida nabati. Tujuan dari penelitian ini yaitu untuk mengetahui konsentrasi ekstrak daun sirih yang paling efektif dalam mengendalikan penyakit antraknosa pada buah pisang susu pascapanen. Penelitian ini menggunakan rancangan acak lengkap (RAL) yang terdiri dari 2 tahap percobaan yaitu secara in vitro dan in vivo. Percobaan in vitro terdiri dari 6 perlakuan konsentrasi ekstrak daun sirih yaitu 0%, 10%, 20%, 30%, 40% dan 50%. Percobaan in vivo mengambil 3 perlakuan paling efektif dan efisien dari percobaan in vitro yaitu konsentrasi 10%,20%, 30% dan ditambah dengan perlakuan kontrol (0%) dan penggunaan fungisida Iprodion (sebagai pembanding). Hasil penelitian menunjukan bahwa pada uji in vitro konsentrasi 10% sudah dapat menghambat pertumbuhan Colletotrichum musae. Serta pada uji in vivo konsentrasi yang paling efektif dan efisien mengendalikan penyakit antraknosa yaitu konsentrasi 20% yang keefektifannya relatif setara dengan fungisida sintetis Iprodion. Kata kunci : Antraknosa, daun sirih, buah pisang, Colletotrichum musae.
Item Type: | Thesis (Sarjana) |
---|---|
Subjects: | S Agriculture > S Agriculture (General) |
Divisions: | Fakultas Pertanian > Agroteknologi |
Depositing User: | Rema Puri Irma Sri Katon |
Date Deposited: | 27 Aug 2024 03:06 |
Last Modified: | 27 Aug 2024 03:06 |
URI: | http://repositori.unsil.ac.id/id/eprint/13622 |
Actions (login required)
View Item |