ZHAFIRAH, SALMA MEILANIE (2024) PENGARUH Naphtaleine Acetic Acid (NAA) TERHADAP PERTUMBUHAN KENTANG (Solanum tuberosum L.) SECARA IN VITRO. Sarjana thesis, Universitas Siliwangi.
Text
1. COVER.pdf Download (42kB) |
|
Text
2. LEMBAR PENGESAHAN.pdf Download (123kB) |
|
Text
3. LEMBAR PERNYATAAN.pdf Download (88kB) |
|
Text
4. ABSTRAK.pdf Download (13kB) |
|
Text
6. UCAPAN TERIMAKASIH.pdf Download (7kB) |
|
Text
5. KATA PENGANTAR.pdf Download (72kB) |
|
Text
7. DAFTAR ISI.pdf Download (25kB) |
|
Text
8. BAB I.pdf Download (90kB) |
|
Text
9. BAB II.pdf Download (224kB) |
|
Text
10. BAB III.pdf Download (417kB) |
|
Text
11. BAB IV.pdf Restricted to Repository staff only Download (376kB) |
|
Text
12. BAB V.pdf Restricted to Repository staff only Download (7kB) |
|
Text
13. DAFTAR PUSTAKA.pdf Download (90kB) |
|
Text
14. LAMPIRAN.pdf Restricted to Repository staff only Download (2MB) |
Abstract
Pertumbuhan planlet kentang pada proses subkultur in vitro ditentukan oleh banyak faktor, salah satu diantaranya yaitu pemberian zat pengatur tumbuh dan konsentrasi zat pengatur tumbuh. Penelitian ini bertujuan bertujuan untuk mengetahui adanya pengaruh pemberian Naphtaleine Acetic Acid (NAA) terhadap pertumbuhan kentang (Solanum tuberosum L.) secara in Vitro. Metode yang digunakan adalah metode kuantitatif true eksperimental dengan desain Rancangan Acak Lengkap (RAL) satu faktor yaitu variasi konsentrasi NAA yang terdiri dari 5 perlakuan dengan ulangan sebanyak 5 kali. Teknik pengumpulan data melalui observasi atau pengamatan. Parameter yang diamati ialah jumlah akar, jumlah tunas, jumlah daun, dan tinggi planlet. Teknik analisis data yang digunakan yaitu uji Kruskal wallis dan untuk perbedaan rata-rata antar perlakuan digunakan Uji Dunn taraf 5%. Berdasarkan hasil penelitian diketahui ada pengaruh pemberian hormon Naphtaleine Acetic Acid (NAA) terhadap pertumbuhan kentang (Solanum tuberosum L.) secara in vtiro. Hasil penelitian menunjukan adanya pengaruh signifikan pada parameter jumlah akar pada perlakuan P4 dengan rata-rata pertumbuhan 3,93 buah, jumlah tunas pada perlakuan P4 dengan rata-rata 1,66 buah, jumlah daun pada perlakuan P3 dengan rata-rata 3,4 buah, dantinggi planlet pada perlakuan P0 dengan rata-rata 5,93 cm. Sehingga disimpulkan bahwa perlakuan P4 (4 µM NAA) merupakan perlakuan terbaik dalam meningkatkan pertumbuhan planlet kentang. Kata Kunci: Hormon NAA, Kultur in vitro, Pertumbuhan kentang
Item Type: | Thesis (Sarjana) |
---|---|
Subjects: | L Education > L Education (General) |
Divisions: | Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan > Pendidikan Biologi |
Depositing User: | Lelis Masridah |
Date Deposited: | 07 Mar 2024 02:13 |
Last Modified: | 07 Mar 2024 02:13 |
URI: | http://repositori.unsil.ac.id/id/eprint/12271 |
Actions (login required)
View Item |