HIKMAH, NAFIATUL (2018) MAKNA KEARIFAN LOKAL PADA BUDAYA NGAROT DI DESA LELEA KECAMATAN LELEA KABUPATEN INDRAMAYU. Sarjana thesis, Universitas Siliwangi.
Text
COVER DFTAR ISI.pdf Download (315kB) |
|
Text
BAB I.pdf Download (278kB) |
|
Text
BAB II.pdf Download (353kB) |
|
Text
BAB III.pdf Download (120kB) |
|
Text
BAB IV dan BAB V.pdf Restricted to Registered users only Download (1MB) |
|
Text
DAFTAR PUSTAKA.pdf Download (254kB) |
Abstract
Penelitian ini dilatarbelakangi oleh keunikan budaya di Kabupaten Indramayu. Budaya-budaya yang terdapat di Kabupaten Indramayu diantaranya budaya Mapag Sri di Desa Kertasemaya Kecamatan Kertasemaya, Sedekah Bumi di Desa Juntinyuat Kecamatan Juntinyuat, Sintren di Desa Kaplongan Kecamatan Kaplongan. Sedangkan budaya yang ada di Desa Lelea Kecamatan Lelea Kabupaten Indramayu yaitu Budaya Ngarot, budaya yang bermula dari nilai-nilai kebiasaan masyarakat Desa Lelea yang tertanam sejak lama dan aspek kesadaran historis yang mewarnai kekhasan budaya. Proses pelaksanaan budaya ini syarat dengan makna dan nilai kearifan lokal yang sangat fundamental bagi terciptanya tatanan masyarakat yang sederhana dan mampu menjaga dan melestarikan budaya yang ada. Permasalahan yang dikaji dalam penelitian ini adalah Bagaimana Proses Pelaksanaan Budaya Ngarot di Desa Lelea Kecamatan Lelea Kabupaten Indramayu, Bagaimana Makna Budaya Ngarot di Desa Lelea Kecamatan Lelea Kabupaten Indramayu. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui Proses Pelaksanaan Budaya Ngarot di Desa Lelea, untuk mengetahui Makna Budaya Ngarot di Desa Lelea Kecamatan Lelea Kabupaten Indramayu. Metode penelitian yang digunakan adalah deksriptif kualitatif, tekhnik pengumpulan data yang di gunakan adalah studi dokumentasi, wawancara, dan studi pustaka, jumlah informan dalam penelitian yaitu sebanyak 7 orang, tekhnik sampling yang digunakan adalah snowball sampling. Hasil penelitian menunjukan bahwa Budaya Ngarot diselenggarakan pada saat menyongsong datangnya musim hujan yaitu tibanya musim tanam padi. Biasanya adat ini dilaksanakan pada pekan ke-3 Desember dan selalu dilaksanakan pada hari Rabu yaitu salah satu hari yang dianggap keramat, bermula dari Ki Buyut Kapol senang mengumpulkan pemudapemudi untuk minum-minum karena sudah bekerja seharian mengurus sawahnya, selain itu untuk mengenang jasanya. Proses Pelaksanaan dimulai dari berkumpul di depan rumah Bapak Kepala Desa, arak-arakan bujang-cuwene, berkumpul di Aula Balai Desa, upacara pembukaan, sambutan-sambutan, penyerahan 5 panca usaha tani, penabuhan gong dan hiburan, setelah itu mulai proses tanam padi sampai panen yang memiliki makna kearifan lokal untuk menghargai jasa Ki Buyut Kapol yang sudah berjasa bagi Desa Lelea dalam bidang pertanian khususnya keberadaan tanaman padi-padian, bidang agama seperti masyarakat mampu mensyukuri nikmat yang telah Tuhan Yang Maha Esa berikan, dan bidang budaya dengan adanya kebiasaan yang dilakukan masyarakat bisa menghasilkan suatu budaya yang masih dilestaraikan sampai sekarang yaitu Budaya Ngarot serta di bidang sosialnya masyarakat lelea mampu berhubungan baik dengan sesama tetangga, dan orang yang berkunjung, dalam bidang ini mengajarkan untuk menjaga suatu kehormatan wanita serta rasa gotong royong yang tinggi. Kata Kunci : Makna, Kearifan Lokal, Budaya Ngarot, Lelea.
Item Type: | Thesis (Sarjana) |
---|---|
Subjects: | G Geography. Anthropology. Recreation > G Geography (General) L Education > L Education (General) |
Divisions: | Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan > Pendidikan Geografi |
Depositing User: | Lelis Masridah |
Date Deposited: | 01 Apr 2020 04:50 |
Last Modified: | 01 Apr 2020 04:50 |
URI: | http://repositori.unsil.ac.id/id/eprint/1124 |
Actions (login required)
View Item |