IMPLEMENTASI PROGRAM PENGELOLAAN PENYAKIT KRONIS (PROLANIS) BPJS KESEHATAN DI KLINIK PRATAMA VITA MEDIKA KOTA BANJAR

ILAHI, RIDHO (2019) IMPLEMENTASI PROGRAM PENGELOLAAN PENYAKIT KRONIS (PROLANIS) BPJS KESEHATAN DI KLINIK PRATAMA VITA MEDIKA KOTA BANJAR. Sarjana thesis, Universitas Siliwangi.

[img] Text
SKRIPSI RIDHO ILAHI FULL-converted.pdf
Restricted to Registered users only

Download (1MB)

Abstract

Kasus penyakit tidak menular yang sering disebut penyakit kronis diperkirakan akan terus meningkat dalam kurun waktu yang akan datang pada negara berkembang seperti Indonesia. Kementerian Kesehatan Indonesia merilis daftar penyakit tidak menular paling banyak didiagnosa sepanjang paruh pertama tahun 2018. Hipertensi atau penyakit darah tinggi memuncaki daftar tersebut. Berdasarkan data Riskesdas 2018, kejadian penyakit diabetes melitus naik dari 6,9 persen menjadi 8,5 persen, sedangkan kejadian hipertensi naik dari 25,8 persen menjadi 34,1 persen. BPJS Kesehatan berupaya menagggulangi kedua jenis penyakit tersebut melalui program pengelolaan penyakit kronis (Prolanis). BPJS Kesehatan KC Banjar, bekerjasama dengan beberapa FKTP di Kota banjar, salah satunya Klinik yaitu FKTP dengan peserta Prolanis terbanyak di Kota Banjar. Penelitian bertujuan untuk menganalisis implementasi program pengelolan penyakit kronis (Prolanis) BPJS Kesehatan di Klinik Pratama Vita Medika Kota Banjar, berdasarkan lima unsur administrasi kesehatan yaitu unsur masukan (input), proses (proces), keluaran (output), sasaran (target), dan dampak (impact). Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan rancangan deskriptif. Subjek penelitian dipilih dengan menggunakan purposive sampling yang terdiri atas 11 orang informan utama dan 3 orang informan triangulasi. Teknik pengambilan data menggunakan wawancara mendalam dan observasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa implementasi program pengelolaan penyakit kronis (Prolanis) BPJS Kesehatan di Klinik Pratama Vita Medika Kota Banjar masih terdapat beberapa kelemahan seperti belum dilakukannya analisis jabatan untuk menentukan petugas pelaksana prolanis, belum terdapat tugas pokok dan fungsi yang jelas dan tertulis bagi petugas, belum dilakukan perencanaan yang jelas terkait capaian dan target, kurangnya monitoring dari BPJS Kesehatan KC Banjar, serta belum dilakukan perekapan data pemeriksaan sebagai indikator keberhasilan program. Saran bagi instansi terkait yaitu, dilakukan analisis jabatan, perencanaan dan evaluasi program secara berkala untuk mencapai tujuan program secara maksimal. Kata Kunci : prolanis; diabetes melitus; hipertensi Literatur : 28, (1994-2018)

Item Type: Thesis (Sarjana)
Subjects: R Medicine > RA Public aspects of medicine > RA0421 Public health. Hygiene. Preventive Medicine
Divisions: Fakultas Ilmu Kesehatan > Kesehatan Masyarakat
Depositing User: Lelis Masridah
Date Deposited: 21 Aug 2019 07:32
Last Modified: 21 Aug 2019 07:32
URI: http://repositori.unsil.ac.id/id/eprint/533

Actions (login required)

View Item View Item