PERBANDINGAN TINGKAT KETERBACAAN TEKS DALAM BUKU SEKOLAH ELEKTRONIK (BSE) DENGAN BUKU SEKOLAH NONELEKTRONIK (NONBSE) BAHASA INDONESIA KURIKULUM 2013 REVISI 2016 UNTUK KELAS X MENGGUNAKAN FORMULA GRAFIK RAYGOR (Studi Komparatif)

Audina, Vidia ` (2019) PERBANDINGAN TINGKAT KETERBACAAN TEKS DALAM BUKU SEKOLAH ELEKTRONIK (BSE) DENGAN BUKU SEKOLAH NONELEKTRONIK (NONBSE) BAHASA INDONESIA KURIKULUM 2013 REVISI 2016 UNTUK KELAS X MENGGUNAKAN FORMULA GRAFIK RAYGOR (Studi Komparatif). Sarjana thesis, Universitas Siliwangi.

	Text COVER.pdf Download (38kB)
	Text 2 Denis Darmawan Pengesahan.pdf Download (14kB)
	Text 6 Denis Darmawan Abstrak.pdf Download (18kB)
	Text Denis Darmawan Daftar Isi, Gambar, Tabel dan Lampiran.pdf Download (41kB)
	Text Denis Darmawan Bab 1 - Fix.pdf Download (146kB)
	Text Denis Darmawan Bab 2 - fix baru.pdf Download (482kB)
	Text Denis Darmawan Bab 3 - Fix.pdf Download (428kB)
	Text Denis Darmawan Bab 4.pdf Restricted to Repository staff only Download (267kB)
	Text Denis Darmawan Bab 5.pdf Restricted to Repository staff only Download (249kB)

Abstract

ABSTRAK Vidia Audina. 2019. Perbandingan Tingkat Keterbacaan Teks dalam Buku Sekolah Elektronik (BSE) dengan Buku Sekolah Nonelektronik (Non-BSE) Bahasa Indonesia Kurikulum 2013 Revisi 2016 untuk Kelas X Menggunakan Formula Grafik Raygor (Studi Komparatif). Jurusan Pendidikan Bahasa Indonesia. Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan. Universitas Siliwangi. Seiring dengan bergantinya kurikulum, penggunaan buku teks pelajaran pun turut mengalami perubahan termasuk dalam pembelajaran bahasa Indonesia. Saat ini terdapat dua jenis buku teks yang digunakan, yaitu Buku Sekolah Elektronik (BSE) dan non-BSE. Teks dalam kedua buku tersebut perlu diukur tingkat keterbacaannya agar diketahui teks yang sesuai dengan peserta didik. Formula grafik Raygor merupakan salah satu pengukur tingkat keterbacaan yang mudah dan cepat karena memiliki alat ukur berupa jumlah kalimat dan jumlah kata sulit (kata yang terdiri atas enam kata atau lebih). Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui persamaan dan perbedaan tingkat keterbacaan teks dalam Buku Sekolah Elektronik (BSE) dengan non-BSE Bahasa Indonesia kurikulum 2013 revisi 2016 kelas X menggunakan formula grafik Raygor. Metode penelitian yang penulis gunakan adalah analisis konten deskriptif. Instrumen yang digunakan berupa prosedur formula grafik Raygor. Pengambilan sampel dilakukan terhadap populasi buku teks pelajaran dan populasi teks dengan menggunakan teknik sampel purposif (purposive sampling). Penyampelan buku teks (BSE dan non-BSE) didasarkan pada pertimbangan tahun revisi kurikulum yang sama. Sampel teks diambil berdasarkan jenis teks, yaitu teks nonsastra. Berdasarkan pertimbangan tersebut, BSE yang digunakan adalah Bahasa Indonesia Kurikulum 2013 Revisi 2016 Kelas X SMA/MA/SMK/MAK terbitan Kemendikbud tahun 2016 dan non-BSE Bahasa Indonesia untuk Siswa SMA-MA/SMK-MAK Kelas X Kurikulum 2013 Revisi 2016 terbitan Yrama Widya tahun 2016, sedangkan teks yang dihitung keterbacaannya meliputi jenis teks laporan hasil observasi, eksposisi, negosiasi, debat, dan biografi. Berdasarkan hasil pengolahan data, dari 17 teks dalam BSE dan 16 teks dalam non-BSE hanya lima teks yang sesuai untuk peserta didik kelas X. Teks tersebut memiliki jenis teks yang sama, yaitu teks laporan hasil observasi, debat, dan biografi. Perbedaan antara BSE dan non-BSE terlihat pada hasil penghitungan jumlah kalimat, jumlah kata sulit, dan hasil pemplotan. Secara keseluruhan, teks dalam non-BSE lebih banyak memuat kalimat kompleks dan kata sulit daripada teks dalam BSE. Hasil pemplotan menunjukkan teks dalam BSE lebih tepat dibaca oleh peserta didik kelas X

Item Type:	Thesis (Sarjana)
Subjects:	P Language and Literature > PK Indo-Iranian
Divisions:	Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan > Pendidikan Bahasa Indonesia
Depositing User:	Dedi Natawijaya .
Date Deposited:	24 Jan 2022 00:56
Last Modified:	24 Jan 2022 00:56
URI:	http://repositori.unsil.ac.id/id/eprint/4143

Actions (login required)

View Item