PERANAN TAMAN SISWA DI BAWAH PIMPINAN KI HADJAR DEWANTARA DALAM MEMAJUKAN PENDIDIKAN INDONESIA TAHUN 1922

NURBAINI, RAHMI AJIAH (2020) PERANAN TAMAN SISWA DI BAWAH PIMPINAN KI HADJAR DEWANTARA DALAM MEMAJUKAN PENDIDIKAN INDONESIA TAHUN 1922. Sarjana thesis, Universitas Siliwangi.

[img] Text
1 COVER.pdf

Download (52kB)
[img] Text
2 LEMBAR PENGESAHAN.pdf

Download (12kB)
[img] Text
4 ABSTRAK.pdf

Download (15kB)
[img] Text
8 DAFTAR ISI FIX.pdf

Download (13kB)
[img] Text
12 BAB 1.pdf

Download (35kB)
[img] Text
13 BAB 2.pdf

Download (35kB)
[img] Text
14 BAB 3.pdf

Download (42kB)
[img] Text
15 BAB 4.pdf
Restricted to Repository staff only

Download (82kB)
[img] Text
16 BAB 5.pdf
Restricted to Repository staff only

Download (17kB)
[img] Text
17 DAFTAR PUSTAKA.pdf

Download (20kB)

Abstract

ABSTRAK RAHMI AJIAH NURBAINI. 2020. Peranan Taman Siswa di bawah pimpinan Ki Hadjar Dewantara dalam memajukan Pendidikan Indonesia Tahun 1922. Jurusan Pendidikan Sejarah. Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan. Universitas Siliwangi, Tasikmalaya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tentang Peranan Taman Siswa di bawah pimpinan Ki Hadjar Dewantara dalam memajukan Pendidikan Indonesia Tahun 1922. Penelitian ini juga dapat memberikan manfaat yaitu dengan menambah referensi mengenai Ki Hadjar Dewantara baik bagi peneliti, mahasiswa, universitas maupun umum. Metode yang digunakan dalam skripsi ini adalah metode historis. Metode Historis adalah proses menguji dan menganalisis secara kritis rekaman peninggalan masa lampau dan menuliskan hasilnya berdasarkan fakta yang telah diperoleh yang di sebut Historiografi. Tahapan-tahapan metode ini meliputi Heuristik, Kritik, Interpretasi, dan Historiografi. Teknik penulisan yang digunakan adalah studi pustaka, yaitu dengan mengumpulkan data dan fakta yang bersumber dari berbagai literatur yang berkaitan dan relevan dengan permasalahan. Ki Hadjar Dewantara mendirikan sekolah Taman Siswa pada 3 Juli 1922 di Yogyakarta karena gelisah akan pendidikan di Hindia Belanda yang diskriminatif. Hanya anak-anak priyayi yang boleh sekolah. Dia mencoba memperluas akses pendidikan bagi semua kalangan. Dari keyakinan akan nilai-nilai tradisional Ki Hadjar Dewantara yakin bahwa pendidikan yang khas Indonesia haruslah berdasarkan citra niai kultural Indonesia juga. Maka ia menerapkan tiga semboyan pendidikan yang menunjukkan kekhasan Indonesia yakni pertama, Ing Ngarsa Sung Tuladha, artinya seorang pendidik selalu berada di depan untuk memberi teladan. Kedua, Ing Madya Mangun Karsa, artinya seorang pendidik selalu berada di tengah-tengah para muridnya dan terus-menerus memprakarsai atau memotivasi peserta didiknya untuk berkarya,membangun niat, semangat, dan menumbuhkan ide-ide agar peserta didiknya produktif dalam berkarya. Ketiga, Tut Wuri Handayani, artinya seorang pendidik selalu mendukung dan menopang (mendorong) para muridnya berkarya ke arah yang benar. Pendidik mengikuti muridnya dari belakang memberi ruang untuk bergerak dan memberikan mereka motivasi dengan kekuatannya. Pada tanggal 28 November 1959 terbit SK Presiden No. 305. Maksud ketetapan presiden saat itu ialah menunjuk Ki Hajar Dewantara sebagai Pahlawan Kemerdekaan. Penghargaan tersebut diberikan berkat andil Ki Hajar Dewantara dalam memperjuangkan kepentingan bangsa. Kata Kunci: Ki Hadjar Dewantara, Taman Siswa, Pendidikan Indonesia.

Item Type: Thesis (Sarjana)
Subjects: L Education > LA History of education
Divisions: Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan > Pendidikan Sejarah
Depositing User: Dedi Natawijaya .
Date Deposited: 27 Dec 2021 04:40
Last Modified: 27 Dec 2021 04:40
URI: http://repositori.unsil.ac.id/id/eprint/3735

Actions (login required)

View Item View Item