Maliha, Hasna and Marlina, Lina (2019) Mengapa Bank Syariah Relatif Lebih Tahan Krisis? Aplikasi Logistic Regression untuk Sistem Deteksi Dini Krisis Finansial di Indonesia. JURNAL EKONOMI SYARIAH, 1 (1). pp. 34-55. ISSN 2548-5032
Text
Mengapa Bank Syariah Relatif Lebih Tahan Krisis Aplikasi Logistic Regression untuk Sistem Deteksi Dini Krisis Finansial di Indonesia.pdf - Peer Review Download (494kB) |
|
Text
2019-MENGAPA BANK SYARIAH RELATIF LEBIH TAHAN KRISIS AplikasiLogistic Regression untuk Sistem Deteksi Dini Krisis Finansial di Indonesia.pdf Download (1MB) |
Abstract
Krisis finansial berulang kali menerpa berbagai negara di dunia secara bergiliran baik negara berkembang maupun negara maju.Bahkan, pada periode ekonomi modern seperti sekarang, intensitasnya menjadi lebih sering dan akut. Karena itu, sistem deteksi dini krisis menjadi penting adanya dalam rangka menghindari dampak negatif krisis yang lebih parah. Penelitian ini mencoba meneliti indikator apasajayang dapat dijadikan acuan dalam meramalkan seberapa besar kemungkinan akan terjadinya krisis di negara yang bersifat dual banking seperti Indonesia dengan menggunakan metode regresi logistik biner. Hasil penelitian menunjukkan kesimpulan penting yang menarik. Pertama, bank syariah cenderung bermasalah dengan likuiditas (dengan bukti FARyang signifikan) sedangkanbank konvensional cenderungbermasalah dengan solvabilitas (CAR yang signifkan). Dari sinidapat diambil kesimpulan bahwa bank syariah baru akan krisis jika sektor riil terganggu. Sementara bank konvensional akan senantiasa bergejolak jika ada gangguan krisis finansial.Kedua, terkait variabel M2RES yang signifikan, baik pada model syariah maupun konvensional, maka hal ini bisa saja merupakan akibat dari berlakunya fiat moneydan fractional reserve banking system (FRBS). Padahal kedua hal tersebut merupakan penyumbang excess money supplyyang cukup besar.Sehingga menjadi hal yang wajar dipahami jika kedua model –baik syariah maupun konvensional-memiliki kondisi serupa. Sebagai 35konsekuensinya, maka entitas perbankan syariah sesungguhnya tidak benar-benar akan terbebas dari dampak buruk krisisfinansial. Kesimpulan ketiga yang tidak kalah penting adalah berangkat dari fakta bahwasuku bunga (INTR) ternyata bernilai signifikan pada model konvensional namun tidak demikian jika ia ada pada model syariah, maka dapat ditarik kesimpulan bahwa policy rateseperti BI-rate memang sangat efektif mengontrol dan mempengaruhi instrumen moneterlain berikut juga perilaku bank-bank konvensional. Namun di sisi lain, hal ini juga mengindikasikan bahwa perbankan konvensional memang cukup rentan dengan gejolak moneter maupun krisis finansial.Dengan demikian, menjadi alasan yang rasional bagi otoritasmoneter dalam hal ini Bank Indonesia untuk memberikan supportlebih terhadap keberlangsungan keuangan dan perbankan syariah di Indonesiadengan tujuan mencapai kondisi moneter yang stabil dan optimal.Kata Kunci: Early Warning System, Krisis Perbankan, Sistem Moneter Ganda, Regresi Logistik
Item Type: | Article |
---|---|
Subjects: | H Social Sciences > HB Economic Theory |
Divisions: | Fakultas Agama Islam > Ekonomi Syariah > Artikel Dosen Ekonomi Syariah |
Depositing User: | Mr Dadang Sudrajat |
Date Deposited: | 16 Jul 2020 13:59 |
Last Modified: | 16 Jul 2020 13:59 |
URI: | http://repositori.unsil.ac.id/id/eprint/1997 |
Actions (login required)
View Item |