ANALISIS NERACA AIR PADA DAERAH IRIGASI SALAMDARMA KABUPATEN INDRAMAYU

MAULANA, MUHAMAD IRFAN (2023) ANALISIS NERACA AIR PADA DAERAH IRIGASI SALAMDARMA KABUPATEN INDRAMAYU. Sarjana thesis, Universitas Siliwangi.

[img] Text
1. COVER.pdf

Download (228kB)
[img] Text
2. ABSTRAK.pdf

Download (166kB)
[img] Text
3. LEMBAR PENGESAHAN.pdf

Download (124kB)
[img] Text
4. LEMBAR PERNYATAAN KEASLIAN.pdf

Download (84kB)
[img] Text
5. KATA PENGANTAR, DAFTAR ISI, DAFTAR TABEL, DAFTAR GAMBAR, DAFTAR LAMPIRAN.pdf

Download (237kB)
[img] Text
6. BAB I.pdf

Download (118kB)
[img] Text
7. BAB II.pdf

Download (1MB)
[img] Text
8. BAB III.pdf

Download (617kB)
[img] Text
9. BAB IV.pdf
Restricted to Repository staff only

Download (1MB)
[img] Text
10. BAB V.pdf
Restricted to Repository staff only

Download (105kB)
[img] Text
11. DAFTAR PUSTAKA.pdf

Download (185kB)
[img] Text
12. LAMPIRAN.pdf
Restricted to Repository staff only

Download (2MB)

Abstract

Dampak dari berkurangya volume air terasa dalam kegiatan pertanian di daerah yang dilayani oleh Irigasi Bendung Salamdarma, mencakup 35.627 ha (24.215 ha di Indramayu dan 11.412 ha di Subang) yang disebabkan penurunan distribusi air selama musim kemarau, terutama dari Bendung Salamdarma ke Saluran Sekunder (SS) di wilayah Perum Jasa Tirta II Seksi Patrol, juga dikarenakan suplesi Saluran Tarum Timur (STT) yang terhambat oleh aktivitas olah lahan di sepanjang jalur dan rendahnya curah hujan di wilayah selatan, sehingga menyebabkan penurunan volume air di Bendung Salamdarma. Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis neraca air (keseimbangan air) pada Daerah Irigasi Salamdarma. Metode yang digunakan untuk menentukan kebutuhan air irigasi adalah dengan cara perhitungan Kriteria Perencanaan Jaringan Irigasi (KP-01) dan perhitungan program CROPWAT 8.0. Hasil analisis dari total tiap golongan didapatkan bahwa kebutuhan air minimum dan maksimum berbeda antara metode KP-01 dan CROPWAT 8.0. Metode KP-01 menunjukkan kebutuhan air minimum terjadi pada bulan September-2 sebesar 1,28 m3 /det dan maksimum pada bulan Mei-2 sebesar 62,84 m3 /det. Sementara itu, program CROPWAT 8.0 menunjukkan kebutuhan air minimum terjadi pada bulan Februari-2 sebesar 2,09 m3 /det dan maksimum pada bulan Mei-2 sebesar 48,07 m 3 /det. Untuk debit ketersediaan air menggunakan metode Weibull dengan probabilitas 80%, debit minimum terjadi pada bulan Oktober-2 sebesar 13,97 m3 /det, sedangkan debit maksimum pada bulan Maret-1 sebesar 69,60 m 3 /det. Analisis imbangan kebutuhan air irigasi menunjukkan bahwa dengan pola tanam padi-padi dari total tiap golongan menghasilkan surplus maksimum terjadi pada bulan Maret-1 dengan nilai 62,66 m3 /det untuk metode KP-01 dan pada April-1 dengan nilai 65,82 m 3 /det untuk program CROPWAT 8.0. Defisit maksimum terjadi pada bulan Mei-2 dengan nilai 42,46 m3 /det (metode KP-01) dan 27,69 m 3 /det (program CROPWAT 8.0). Kata Kunci: Irigasi, Kebutuhan Air Irigasi, KP-01, CROPWAT 8.0, Ketersediaan Air, Neraca Air

Item Type: Thesis (Sarjana)
Subjects: T Technology > TA Engineering (General). Civil engineering (General)
Divisions: Fakultas Teknik > Teknik Sipil
Depositing User: Lelis Masridah
Date Deposited: 02 Feb 2024 06:22
Last Modified: 02 Feb 2024 06:22
URI: http://repositori.unsil.ac.id/id/eprint/11984

Actions (login required)

View Item View Item