GAMBARAN HIGIENE PERORANGAN DAN PENGGUNAAN ALAT PELINDUNG DIRI OLEH PETUGAS PENGANGKUT SAMPAH DI KOTA TASIKMALAYA

Petugas pengangkut sampah merupakan kelompok pekerja dengan risiko tinggi terhadap paparan limbah dan penyakit akibat kerja, sehingga higiene perorangan dan penggunaan alat pelindung diri (APD) sangat penting. Namun, praktik keduanya belum sepenuhnya optimal di lapangan. Penelitian ini bertujuan menganalisis higiene perorangan dan penggunaan APD oleh petugas pengangkut sampah di bawah Dinas Lingkungan Hidup Kota Tasikmalaya. Populasi penelitian berjumlah 107 petugas pengangkut sampah, dengan sampel 85 orang yang diambil secara accidental sampling. Metode yang digunakan adalah deskriptif kuantitatif dengan pendekatan cross sectional. Variabel yang diteliti meliputi higiene perorangan dan penggunaan APD. Data dikumpulkan melalui observasi dan wawancara menggunakan lembar checklist, kemudian dianalisis secara univariat. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sebagian besar petugas memiliki higiene perorangan yang baik (85,9%). Namun, masih ditemukan kekurangan pada kebiasaan mencuci tangan sebelum bekerja dan menjaga kebersihan kuku. Sebaliknya, penggunaan APD tergolong sangat rendah, dengan 98,8% responden berada dalam kategori kurang baik. Hambatan utama mencakup keterbatasan ketersediaan APD, minimnya edukasi, kurangnya pengawasan, serta belum optimalnya fasilitas pendukung. Disimpulkan bahwa praktik higiene perorangan sudah cukup baik, tetapi penggunaan APD perlu ditingkatkan. Diperlukan upaya berkelanjutan dari Dinas Lingkungan Hidup Kota Tasikmalaya untuk menyediakan APD yang sesuai standar, meningkatkan edukasi tentang higiene kerja, memperkuat pengawasan, serta memperbaiki fasilitas kerja guna menciptakan lingkungan kerja yang aman dan sehat bagi petugas pengangkut sampah.

Kata kunci: higiene perorangan, APD, petugas sampah