NILAI TAMBAH PENGOLAHAN CABAI MENJADI PASTA CABAI

Seiring berkembangnya agroindustri di CV Samara Micron Saleronell, pasta cabai yang diolah dengan mesin giling menjadi salah satu cara untuk mengawetkan dan menjaga kesegaran cabai sebagai bumbu masakan. Cabai varietas TW yang dibeli dengan harga Rp. 25.000 per kilogram, didapat dari petani mitra CV Samara Micron Saleronell yang digunakan sebagai bahan baku utama dalam pembuatan pasta cabai. Harga tersebut merupakan harga dari petani mitra CV Samara Micron Saleronell yang berada di Kabupaten Bandung Barat tepatnya di Kecamatan Padalarang yang menawarkan harga di bawah pasar induk yang setiap harinya berfluktuatif dan harga yang relatif tinggi. Oleh karena itu CV Samara Micron Saleronell belum mengetahui nilai tambah yang didapat setelah melakukan pembelian cabai di petani mitra tersebut dan bagaimana proses pengolahan cabai menjadi pasta cabai di CV Samara Micron Saleronell serta penerapannya dalam GMP. Metode penelitian ini menggunakan metode studi kasus atau dengan cara melakukan pengujian secara rinci pada agroindustri pengolahan cabai di CV Samara Micron Saleronell. Proses pengolahan cabai menjadi pasta cabai di CV Samara Micron Saleronell terdiri dari kegiatan penyortiran, pencucian, penggilingan kasar, fermentasi, penambahan air, penggilingan halus, dan pengemasan. Penerapan GMP dalam proses pengolahan pasta cabai di CV Samara Micron Saleronell sudah baik dengan jumlah skor 117 dari hasil perhitungan GAP. Hasil analisis nilai tambah yang diperoleh dari pengolahan 100 kilogram cabai menjadi 80 kilogram pasta cabai di CV Samara Micron Saleronell menunjukan bahwa nilai tambah dari satu kilogram cabai adalah sebesar Rp.10.427,42 dengan rasio 27,15 persen yang termasuk kedalam kategori nilai tambah sedang.

Kata Kunci : Agroindustri, Pasta Cabai, GMP (Good Manufacturing Practices), Nilai Tambah