ANALISIS POLA DISTRIBUSI HUJAN JAM-JAMAN PADA DAERAH ALIRAN SUNGAI CITANDUY HULU

NURDIANSYAH, NAUFAL (2023) ANALISIS POLA DISTRIBUSI HUJAN JAM-JAMAN PADA DAERAH ALIRAN SUNGAI CITANDUY HULU. Sarjana thesis, Universitas Siliwangi.

[img] Text
COVER.pdf

Download (53kB)
[img] Text
Lembar pengesahan revisi.pdf

Download (325kB)
[img] Text
LEMBAR KEASLIAN.pdf

Download (253kB)
[img] Text
ABSTRAK.pdf

Download (10kB)
[img] Text
KATA PENGANTAR.pdf

Download (126kB)
[img] Text
DAFTAR ISI.pdf

Download (85kB)
[img] Text
DAFTAR TABEL.pdf

Download (70kB)
[img] Text
DAFTAR GAMBAR.pdf

Download (161kB)
[img] Text
BAB I.pdf

Download (15kB)
[img] Text
BAB II.pdf

Download (324kB)
[img] Text
BAB III.pdf

Download (241kB)
[img] Text
BAB IV.pdf
Restricted to Repository staff only

Download (1MB)
[img] Text
BAB V.pdf
Restricted to Repository staff only

Download (8kB)
[img] Text
DAFTAR PUSTAKA.pdf

Download (9kB)
[img] Text
LAMPIRAN.pdf
Restricted to Repository staff only

Download (2MB)

Abstract

ABSTRAK DAS Citanduy memiliki beberapa sub DAS salah satunya adalah sub DAS Citanduy hulu. Sub DAS tersebut belum mempunyai debit terukur cukup panjang, sehingga masih menggunakan data hujan untuk menghitung debit rencana. Pada umumnya pola distribusi hujan yang digunakan untuk pulau jawa adalah hujan 6 jam, seharusnya data analisis hidrograf dapat menggunakan pola distribusi hujan daerah. Oleh karena itu distribusi hujan perlu dicari menggunakan metode observasi dan menggunakan metode empiris yaitu Modified-mononobe dan Alternating Block Method (ABM). Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis distribusi hujan jam-jaman dengan metode observasi dan empiris pada sub DAS Citanduy hulu. Hasil analisis pola distribusi hujan jam-jaman didapat pola distribusi hujan pada DAS Citanduy hulu adalah distribusi hujan 4 jam atau hujan durasi pendek dengan pola menyerupai metode ABM dan puncaknya terjadi pada jam ke-2. Berdasakan perhitungan metode empiris didapat pola distribusi hujan ABM memiliki penyimpangan yang lebih kecil dibandingkan dengan Modified-mononobe yaitu sebesar 28%. Pola distribusi hujan tersebut dihitung debit banjirnya untuk dibandingkan dengan distribusi hujan 6 jam pulau jawa menggunakan HSS Nakayasu. Berdasarkan perhitungan HSS Nakayasu didapat pola distribusi hujan 4 jam ABM memiliki debit puncak terbesar diantara ketiga pola distribusi hujan dengan puncaknya terjadi pada jam ke-8. Sedangkan untuk pola distribusi hujan 4 jam Modified-Mononobe dan pola distribusi hujan 6 jam debit puncaknya terjadi pada jam ke-7. Kata Kunci: HSS Nakayasu, Metode Observasi, Metode Empiris, Pola Distribusi Hujan.

Item Type: Thesis (Sarjana)
Subjects: T Technology > TA Engineering (General). Civil engineering (General)
Divisions: Fakultas Teknik > Teknik Sipil
Depositing User: Rema Puri Irma Sri Katon
Date Deposited: 15 Jun 2023 02:06
Last Modified: 15 Jun 2023 02:06
URI: http://repositori.unsil.ac.id/id/eprint/9469

Actions (login required)

View Item View Item