NAGAREKSA, ILTAN DIPA (2023) PERTAUTAN KEPENTINGAN ANTAR ELIT LOKAL PADA RENCANA PEMEKARAN KABUPATEN TASIKMALAYA SELATAN. Sarjana thesis, Universitas Siliwangi.
Text
1. COVER.pdf Download (246kB) |
|
Text
2. LEMBAR Pengesahan Iltan D. Nagareksa.pdf Download (55kB) |
|
Text
3. PERNYATAAN TTD.pdf Download (66kB) |
|
Text
4. ABSTRAK.pdf Download (127kB) |
|
Text
5. KATA PENGANTAR - DAFTAR GAMBAR.pdf Download (116kB) |
|
Text
6. BAB I.pdf Download (214kB) |
|
Text
7. BAB II.pdf Download (343kB) |
|
Text
8. BAB III.pdf Download (189kB) |
|
Text
9. BAB IV.pdf Restricted to Repository staff only Download (626kB) |
|
Text
10. BAB V.pdf Restricted to Repository staff only Download (95kB) |
|
Text
11. DAFTAR PUSTAKA.pdf Download (90kB) |
|
Text
12. LAMPIRAN.pdf Restricted to Repository staff only Download (1MB) |
Abstract
ABSTRAK Proses rencana pembentukan daerah otonomi baru (DOB) Kabupaten Tasikmalaya Selatan telah digagas sejak tahun 2009. Rencana pemekaran daerah ini diprakarsai oleh tokoh-tokoh masyarakat dari 10 Kecamatan calon wilayah Kabupaten Tasikmalaya selatan yang tergabung dalam Presidium Tasikmalaya Selatan. Proses politik yang terus bergulir. Melibatkan aktor-aktor lain yang terkait.mengikuti peraturan yang ada sejak diberlakukannya sistem desentralisasi dan otonomi daerah di Indonesia yaitu UU No 23 tahun 2014 yang merupakan produk hukum terbaru dari UU No 32 tahun 1999 tentang Pemerintahan Daerah, juga PP no 78 tahun 2007 tentang Tata Cara Pembentukan, Penghapusan dan Penggabungan Daerah yang menjadi acuan dalam proses rencana pembentukan daerah otonomi baru Tasikmalaya selatan. Rencana pemekaran ini terhalang oleh moratorium pemekaran daerah yang dilakukan di Indonesia. Pemekaran daerah Kabupaten Tasikmalaya Selatan telah mendapatkan dukungan dari berbagai pihak. Namun ditengah evaluasi tentang pemekaran daerah di Indonesia, rencana pemekaran ini malah semakin kuat terdengar. Penelitian ini menggunakan teori Relasi Kuasa dari Max Weber dan Michel Foucault yang mana relasi kekuasaan terjadi dalam berbagai dimensi kehidupan sosial masyarakat. Penelitian ini juga menggunakan teori pemekaran daerah untuk menjelaskan bagaimana daerah dapat menjadi daerah baru. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian kualitatif yang dilakukan dengan metode wawancara dan dokumentasi untuk mendapatkan data. Memilih informan menggunakan Purposive Sampling dan Snowball Sampling yang di validasi menggunakan triangulasi sumber, di mana peneliti akan membandingkan dokumentasi dengan hasil wawancara. Hasil dari penelitian ini yaitu adanya relasi kuasa dari para elit politik yang terlibat dalam upaya pemekaran Tasikmalaya Selatan sehingga kepentingan�kepentingan masyarakat dan juga elit-elit poIltik atas ingin dibentuknya Kabupaten Tasikmalaya Selatan saling berhubungan. Hubungan yang yang bersifat saling menguntungkan bagi para elit politik yang terlibat dalam upaya pemekaran Tasikmalaya Selatan sehingga upaya pemekaran Tasikmalaya Selatan di ranah Kabupaten Tasikmalaya dapat diterima dan bahkan di dukung oleh berbagai pihak dan elit politik. Meskipun demikian, tidak semua pihak setuju dengan adanya pemekaran Tasikmalaya Selatan juga. Kata Kunci : Proses Politik, Pemekaran Daerah, Otonomi Daerah, Desentralisasi, Tasikmalaya Selatan.
Item Type: | Thesis (Sarjana) |
---|---|
Subjects: | J Political Science > JC Political theory |
Divisions: | Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik > Ilmu Politik |
Depositing User: | Rema Puri Irma Sri Katon |
Date Deposited: | 30 May 2023 05:51 |
Last Modified: | 30 May 2023 05:51 |
URI: | http://repositori.unsil.ac.id/id/eprint/9354 |
Actions (login required)
View Item |