ISWAHYUDI, ISNI ASYARI RAMDIANI (2023) FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEJADIAN STUNTING DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS PATARUMAN I KOTA BANJAR. Sarjana thesis, UniversitasSiliwangi.
Text
1. cover.pdf Download (239kB) |
|
Text
3. lembar persetujuan.pdf Download (343kB) |
|
Text
4. lembar pengesahan.pdf Download (379kB) |
|
Text
5. lembar pernyataan.pdf Download (327kB) |
|
Text
7. abstrak.pdf Download (296kB) |
|
Text
2. daftar-daftar.pdf Download (423kB) |
|
Text
9. bab 1.pdf Download (323kB) |
|
Text
10. bab 2.pdf Download (491kB) |
|
Text
11. bab 3.pdf Download (459kB) |
|
Text
12. bab 4.pdf Download (404kB) |
|
Text
13. bab 5.pdf Restricted to Repository staff only Download (325kB) |
|
Text
14. bab 6.pdf Restricted to Repository staff only Download (184kB) |
|
Text
15. daftar pustaka.pdf Download (472kB) |
|
Text
16. lampiran.pdf Restricted to Repository staff only Download (2MB) |
Abstract
FAKULTAS ILMU KESEHATAN UNIVERSITAS SILIWANGI TASIKMALAYA 2022 ABSTRAK ISNI ASYARI RAMDIANI ISWAHYUDI FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEJADIAN STUNTING DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS PATARUMAN I KOTA BANJAR Abstrak Survei Status Gizi Balita Indonesia tahun 2021 menunjukkan prevalensi stunting sebesar 24,4%. Prevalensi stunting di Provinsi Jawa Barat sebesar 24,5%. Prevalensi di Kota Banjar adalah sebanyak 8,7%. Berdasarkan Data Penimbangan Bulan Agustus tahun 2022, terdapat 58 baduta di wilayah kerja Puskesmas Pataruman I yang mengalami stunting. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui faktor-faktor yang berhubungan dengan stunting pada baduta di Puskesmas Pataruman I. Faktor yang diteliti adalah anemia pada kehamilan, ketahanan pangan, dan riwayat infeksi. Desain penelitian adalah case control dengan perbandingan kasus dan kontrol 1:2 menghasikan total sampel yang sesuai kriteria sebanyak 48 sampel kasus dan 96 sampel kontrol. Hasil penelitian menunjukkan bahwa persentase responden yang mengalami anemia pada kehamilan hampir sama antara baduta stunting dan tidak stunting yaitu 22,9% pada baduta stunting dan 25% pada baduta tidak stunting. Persentase keluarga dengan rawan pangan pada baduta stunting sebesar 52,1% dan keluarga rawan pangan pada baduta tidak stunting sebesar 52,1%. Riwayat infeksi lebih banyak terjadi pada baduta stunting daripada baduta tidak stunting. Hasil analisis bivariat tidak ada hubungan yang signifikan antara anemia pada kehamilan terhadap kejadian stunting (p = 0,945), tidak ada hubungan yang signifikan antara ketahanan pangan terhadap kejadian stunting (p = 0,723), dan ada hubungan yang signifikan antara riwayat infeksi dengan kejadian stunting (p = 0,041). Oleh karena itu dapat disimpulkan terdapat hubungan yang signifikan antara riwayat infeksi dengan kejadian stunting. Upaya pencegahan infeksi dengan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat di rumah tangga dapat menurunkan risiko kejadian stunting. Kata kunci: stunting, anemia, ketahanan pangan, infeksi
Item Type: | Thesis (Sarjana) |
---|---|
Subjects: | Q Science > Q Science (General) |
Divisions: | Fakultas Ilmu Kesehatan > Gizi |
Depositing User: | Rema Puri Irma Sri Katon |
Date Deposited: | 03 Feb 2023 07:25 |
Last Modified: | 03 Feb 2023 07:25 |
URI: | http://repositori.unsil.ac.id/id/eprint/8273 |
Actions (login required)
View Item |