RISIKO PRODUKSI KELOR (Moringa oleifera L.) PADA MUSIM HUJAN DAN MUSIM KEMARAU

BERLIANTY, INA (2022) RISIKO PRODUKSI KELOR (Moringa oleifera L.) PADA MUSIM HUJAN DAN MUSIM KEMARAU. Sarjana thesis, Universitas Siliwangi.

[img] Text
01. COVER SKRIPSI INA.pdf

Download (19kB)
[img] Text
03. ABSTRAK.pdf

Download (32kB)
[img] Text
04. LEMBAR PENGESAHAN.pdf

Download (8kB)
[img] Text
06. DAFTAR ISI.pdf

Download (50kB)
[img] Text
10. BAB I PENDAHULUAN.pdf

Download (101kB)
[img] Text
11. BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN PENDEKATAN MASALAH.pdf

Download (241kB)
[img] Text
12. BAB III METODE PENELITIAN.pdf

Download (104kB)
[img] Text
13. BAB IV GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN.pdf

Download (160kB)
[img] Text
14. BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN.pdf
Restricted to Repository staff only

Download (142kB)
[img] Text
15. BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN.pdf
Restricted to Repository staff only

Download (9kB)
[img] Text
16. DAFTAR PUSTAKA.pdf

Download (142kB)

Abstract

ABSTRAK RISIKO PRODUKSI KELOR (Moringa oleifera L.) PADA MUSIM HUJAN DAN MUSIM KEMARAU Oleh : INA BERLIANTY NPM 185009027 Dosen Pembimbing : Suyudi Nurul Risti Mutiarasari Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui dan menganalisis risiko produksi kelor (Moringa oleifera L.) pada musim hujan dan musim kemarau di PT Moringa Organik Indonesia, Blora. Metode penelitian yang digunakan adalah metode studi kasus, dengan menggunakan data sekunder berupa data time series dan dilengkapi data primer hasil wawancara kepada pihak perusahaan. Alat analisis yang digunakan adalah coeficient variation (CV) dan batas bawah (L). Hasil penelitian menunjukkan bahwa sumber risiko produksi di PT Moringa Organik Indonesia terdiri dari risiko produksi eksternal dan internal, risiko produksi eksternal terdiri dari gulma, penyakit, dan musim, sedangkan risiko produksi internal yaitu risiko sumberdaya manusia. Hasil perhitungan tingkat risiko produksi kelor pada musim hujan dan musim kemarau menunjukkan tingkat risiko produksi pada musim kemarau lebih tinggi karena memiliki nilai coefficient variation lebih besar daripada musim hujan. Nilai batas bawah produksi (L) diperoleh nilai terendah pada musim kemarau, berdasarkan hasil nilai batas bawah dari kedua musim tersebut menunjukan pada saat musim hujan mengalami kerugian lebih rendah daripada musim kemarau. Kata kunci : Kelor, Musim Hujan, Musim Kemarau, Produksi, Risiko.

Item Type: Thesis (Sarjana)
Subjects: S Agriculture > S Agriculture (General)
Divisions: Fakultas Pertanian > Agribisnis
Depositing User: Dedi Natawijaya .
Date Deposited: 15 Jul 2022 02:14
Last Modified: 15 Jul 2022 02:14
URI: http://repositori.unsil.ac.id/id/eprint/6361

Actions (login required)

View Item View Item