STUDI HABITAT BERTELUR DAN FREKUENSI PENDARATAN PENYU HIJAU (Chelonia mydas) DI PANTAI PANGUMBAHAN SUKABUMI SEBAGAI SUMBER BELAJAR BIOLOGI

RISMAWATI, RISKA (2021) STUDI HABITAT BERTELUR DAN FREKUENSI PENDARATAN PENYU HIJAU (Chelonia mydas) DI PANTAI PANGUMBAHAN SUKABUMI SEBAGAI SUMBER BELAJAR BIOLOGI. Sarjana thesis, Universitas Siliwangi.

[img] Text
Skripsi_Riska Rismawati_172154032.pdf
Restricted to Repository staff only

Download (5MB)

Abstract

ABSTRAK RISKA RISMAWATI. 2021. STUDI HABITAT BERTELUR DAN FREKUENSI PENDARATAN PENYU HIJAU (Chelonia mydas) DI PANTAI PANGUMBAHAN SUKABUMI SEBAGAI SUMBER BELAJAR BIOLOGI. Jurusan Pendidikan Biologi. Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan. Universitas Siliwangi.Tasikmalaya. Pantai Pangumbahan adalah salah satu habitat bertelur penyu hijau di Indonesia. Keberhasilan pendaratan penyu hijau dipengaruhi oleh kondisi fisik dan biologi pantai yaitu panjang, lebar dan kemiringan pantai, suhu dan kelembaban pasir, tekstur pasir, vegetasi pantai dan ada tidaknya predator. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui karakteristik biologi dan fisik habitat pendaratan dan peneluran penyu hijau dan hubungannya dengan jumlah penyu hijau yang mendarat pada setiap stasiun di Pantai Pangumbahan Sukabumi. Metode yang digunakan adalah observasi, dengan penentuan titik penelitian secara purposive sampling. Pantai Pangumbahan memiliki panjang 2,3 Km yang dibagi menjadi enam stasiun pendaratan di sepanjang pantainya yang telah ditetapkan oleh Satuan Pelayanan Konservasi penyu hijau Pangumbahan. Lebar pantai pangumbahan berkisar antara 34m – 72m. Kemiringan setiap stasiun berkisar antara 5,76° - 20,16°. Suhu pasir berkisar antara 28°C - 32°C, pasir pantai yang kering dengan kadar air antara 2% - 3,5%, memiliki pasir yang tergolong halus. Vegetasi pantai yang paling banyak ditemukani adalah Pandanus odorifer, calophyllum inophyllum, dan Calotropis gigantean. Predator yang ditemukan adalah Varanus salvator, Canis lupus, Ocypoda Sp dan Oechophylla smaragdina. Stasiun yang paling banyak terdapat penyu hijau yang mendarat adalah stasiun 2 sebanyak 16 ekor. Untuk stasiun lain, jumlah penyu hijau yang mendarat di stasiun 1 sebanyak 6 ekor, stasiun 3 sebanyak 12 ekor, stasiun 4 sebanyak 6 ekor, stasiun 5 sebanyak 7 ekor sedangkan di stasiun 6 tidak terdapat penyu hijau yang mendarat. Setiap stasiun pendaratan di Pantai Pangumbahan masih sesuai sebagai habitat bertelur penyu hijau, kecuali stasiun 6 yang kondisi fisiknya sudah berubah yaitu kemiringan pantai yang paling tinggi dan lebar pantainya yang paling kecil diantara stasiun lain sehingga penyu hijau akan merasa kurang nyaman ketika dijadikan tempat untuk bertelur. Kata Kunci: Penyu Hijau, Karakteristik Habitat, Frekuensi pendaratan, Pantai Pangumbahan

Item Type: Thesis (Sarjana)
Subjects: Q Science > QH Natural history > QH301 Biology
Divisions: Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan > Pendidikan Biologi
Depositing User: Dedi Natawijaya .
Date Deposited: 30 May 2022 00:44
Last Modified: 30 May 2022 00:44
URI: http://repositori.unsil.ac.id/id/eprint/5815

Actions (login required)

View Item View Item