PENGARUH PEMBERIAN HORMON BAP (6-BENZYL AMINO PURINE) TERHADAP PERTUMBUHAN TUNAS AKSILAR KENTANG (Solanum tuberosum L.) SECARA IN VITRO

ARAFAH, DILA LAILATUL (2021) PENGARUH PEMBERIAN HORMON BAP (6-BENZYL AMINO PURINE) TERHADAP PERTUMBUHAN TUNAS AKSILAR KENTANG (Solanum tuberosum L.) SECARA IN VITRO. Sarjana thesis, Universitas Siliwangi.

[img] Text
1_Cover.pdf

Download (51kB)
[img] Text
4_Abstrak.pdf

Download (11kB)
[img] Text
2_Lembar Pengesahan.pdf

Download (230kB)
[img] Text
7_Daftar Isi.pdf

Download (22kB)
[img] Text
12_BAB 1.pdf

Download (96kB)
[img] Text
13_BAB 2.pdf

Download (409kB)
[img] Text
14_BAB 3.pdf

Download (658kB)
[img] Text
15_BAB 4.pdf
Restricted to Repository staff only

Download (432kB)
[img] Text
16_BAB 5.pdf
Restricted to Repository staff only

Download (6kB)
[img] Text
17_Daftar Pustaka.pdf

Download (98kB)

Abstract

ABSTRAK DILA, 2021. PENGARUH PEMBERIAN HORMON BAP (6-BENZYL AMINO PURINE) TERHADAP PERTUMBUHAN TUNAS AKSILAR KENTANG (Solanum tuberosum L.) SECARA IN VITRO. Jurusan Pendidikan Biologi, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Siliwangi, Tasikmalaya. Pertumbuhan planlet kentang pada proses subkultur in vitro ditentukan oleh banyak faktor, salah satu diantaranya yaitu pemberian zat pengatur tumbuh dan konsentrasi zat pengatur tumbuh. Penelitian ini bertujuan agar memicu pertumbuhan planlet kentang sehingga pertumbuhannya optimal. Metode yang digunakan adalah metode kuantitatif true eksperimental dengan desain Rancangan Acak Lengkap (RAL) satu faktor yaitu variasi konsentrasi BAP yang terdiri dari 5 perlakuan dengan ulangan sebanyak 5 kali. Teknik pengumpulan data melalui observasi atau pengamatan. Parameter yang diamati ialah jumlah tunas, jumlah daun, jumlah akar, dan tinggi planlet. Teknik analisis data yang digunakan yaitu uji one way anova dan untuk perbedaan rata-rata antar perlakuan digunakan Uji HSD (Honestly significant Difference) taraf 5%. Berdasarkan hasil penelitian diketahui ada pengaruh pemberian hormon BAP (6-Benzyl Amino Purine) terhadap pertumbuhan tunas aksilar kentang (Solanum tuberosum L.) secara in vtiro. Hasil penelitian menunjukan adanya pengaruh signifikan pada parameter jumlah tunas (P=0,007) dengan rata-rata 1,64 buah, jumlah daun (P=0,002) dengan rata-rata 1,42 buah, jumlah akar (P=0,000) dengan rata-rata 1,70 buah, dan tinggi planlet (P=0,000) dengan rata-rata 2,65 cm. Sehingga disimpulkan bahwa perlakuan D (1,5 ppm BAP) merupakan perlakuan terbaik dalam meningkatkan pertumbuhan planlet kentang. Kata Kunci: Kultur in vitro, tunas aksilar kentang, hormon BAP

Item Type: Thesis (Sarjana)
Subjects: Q Science > QH Natural history > QH301 Biology
Divisions: Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan > Pendidikan Biologi
Depositing User: Dedi Natawijaya .
Date Deposited: 13 May 2022 02:18
Last Modified: 13 May 2022 02:18
URI: http://repositori.unsil.ac.id/id/eprint/5728

Actions (login required)

View Item View Item