RIVANDHY, NANANG OCKTA (2020) PERANAN PEMERINTAHAN HINDIA BELANDA DALAM PERKEMBANGAN PENDIDIKAN MODERN DI TASIKMALAYA TAHUN 1900-1938. Sarjana thesis, Universitas Siliwangi.
Text
skripsi Nanang.pdf Restricted to Repository staff only Download (1MB) |
Abstract
ABSTRAK Nanang Ockta Rivandhy. 2020. PERANAN PEMERINTAHANAN HINDIA BELANDA DALAM PERKEMBANGAN PENDIDIKAN MODERN DI TASIKMALAYA TAHUN 1900-1938. Jurusan Pendidikan Sejarah. Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan. Universitas Siliwangi. Pemerintahan Hindia Belanda merupakan salah satu pemerintahan kolonial yang menggunakan pendidikan atas dasar ekonomi. Awal tahun 1870, Pemerintahan Belanda membangun sekolah-sekolah dengan tujuan menciptakan tenaga kerja dari pribumi yang berkualitas. Namun, lambat laun, pendidikan berangsur-angsur bergerak ke arah yang lebih adil. Pemerintahan kolonial Belanda membentuk kebijakan politik etis yang salah satunya memberikan hak bagi masyarakat pribumi untuk memperoleh pendidikan. Penerapan kebijakan pendidikan di era politik etis salah satunya dapat dilihat penerapannya di Tasikmalaya. Metode penelitian yang digunakan penulis yaitu metode penelitian historis dengan menggunakan prosedur yang sesuai dengan kaidah ilmu sejarah. Adapun langkah�langkah penelitian ini diantaranya heuristik, verifikasi, interpretasi dan historiografi. Teknik pengumpulan data yang digunakan penulis adalah studi pustaka untuk mengumpulkan data terkait. Studi pustaka ini meliputi kajian arsip, surat kabar, dan buku terkait. Hasil Penelitian tersusun peneliti disesuaikan dengan fokus penelitian yang peneliti angkat. Perkembangan pendidikan di Tasikmalaya pada era politik etis tidak terlepas dari latar belakang yang mendorong penerapan pendidikan pada tempat tersebut. Situasi nasional Pemerintahan kolonial Belanda yang dipelopori oleh Van De Venter mencoba melakukan politik balas budi. Van De Venter menganggap sudah saatnya pemerintahan memberikan sesuatu yang diperlukan oleh masyarakat pribumi. Politik balas budi tersebut teralisasi dalam 3 sasaran kebijakan politik etis yang meliputi edukasi, imigrasi, dan irigasi. Peningkatan fasilitas pendidikan yang terangkum dalam kebijakan politik etis memberikan pengaruh signifikan terhadap perubahan sosial pribumi. Sekolah di Priangan pada masa politik etis sudah menjajaki sistem pendidikan bertaraf modern. Pada masa politik etis, sekolah bertaraf modern sudah tersedia bagi pribumi. Meski dalam sekolah tersebut masih dibedakan dengan sekolah kelas I yang diperuntukkan bagi masyarakat kelas priayi dan bangsawan. Sekolah kelas II mampu memberikan pencerahan bagi masyarakat pribumi yang lama terbelenggu rantai kebodohan pada masa-masa sebelumnya. Priangan mendapatkan dampak yang signifikan pula mengenai politik etis. Hal ini ditandai oleh beberapa model sekolah yang bergaya eropa seperti MULO dan HIS. Kata Kunci: Kebijakan Pendidikan Hindia Belanda, Pendidikan Modern, Pendidikan Tasikmalaya.
Item Type: | Thesis (Sarjana) |
---|---|
Subjects: | L Education > LA History of education |
Divisions: | Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan > Pendidikan Sejarah |
Depositing User: | Dedi Natawijaya . |
Date Deposited: | 29 Mar 2022 01:53 |
Last Modified: | 29 Mar 2022 01:53 |
URI: | http://repositori.unsil.ac.id/id/eprint/5210 |
Actions (login required)
View Item |