NURJANAH, ERNI (2020) RADEN AJENG KARTINI SEBAGAI PEJUANG EMANSIPASI WANITA TAHUN 1901-1904. Sarjana thesis, Universitas Siliwangi.
Text
1 COVER ERNI-dikonversi.pdf Download (49kB) |
|
Text
2 LEMBAR PENGESAHAN ERNI-dikonversi.pdf Download (31kB) |
|
Text
3 LEMBAR PERNYATAAN ERNI.pdf Download (104kB) |
|
Text
4 ABSTRAK INDO ERNI.pdf Download (7kB) |
|
Text
5 ABSTRACT INGGRIS ERNI.pdf Download (184kB) |
|
Text
6 KATA PENGANTAR ERNI.pdf Download (367kB) |
|
Text
8 DAFTAR ISI ERNI.pdf Download (264kB) |
|
Text
12 BAB 1 ERNI.pdf Download (202kB) |
|
Text
13 BAB 2 ERNI.pdf Download (347kB) |
|
Text
14 BAB 3 ERNI.pdf Download (25kB) |
|
Text
15 BAB 4 ERNI (1).pdf Restricted to Repository staff only Download (461kB) |
|
Text
16 BAB 5 ERNI.pdf Restricted to Repository staff only Download (301kB) |
|
Text
17 DAFTAR PUSTAKA ERNI.pdf Download (190kB) |
Abstract
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui strategi perjuangan Raden Ajeng Kartini dalam memperjuangkan emansipasi wanita dan kendala yang dihadapi Raden Ajeng Kartini dalam memperjuangan emansipasi wanita tahun 1901-1904. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian historis. Metode penelitian historis adalah suatu metode untuk membuat rekonstruksi masa lampau secara sistematis dan objektif, dengan cara mengumpulkan, mengevaluasi, memverifikasikan, mensintesiskan bukti-bukti untuk menegakkan fakta dan memperoleh kesimpulan yang kuat. Adapun teknik pengumpulan datanya adalah pendekatan studi literatur (penelitian dan studi literature atau kajian pustaka). Hasil penelitian menunjukkan bahwa strategi perjuangan Raden Ajeng Kartini dalam memperjuangkan pendidikan wanita tahun 1901-1904 di antaranya ia dengan berani mengemukakan pendapatnya tentang perlunya kesamaan hak perempuan dan laki�laki, terutama dalam hal pendidikan kepada ayahnya dan juga pemerintah kolonial Belanda. Strategi lainnya adalah mengusulkan berdirinya sekolah perempuan kepada ayahnya yang menjabat Bupati Rembang, namun ditolak oleh bupati-bupati lainnya. Walau demikian, R.A. Kartini dengan penuh keberanian mendirikan sekolah perempuan dan mengajar anak-anak baca tulis, berhitung dan keterampilan di beranda pendopo kabupaten Rembang. Pada saat Raden Ajeng Kartini dilamar oleh Adipati Djodjo Diningrat, maka ia memberikan syarat agar bisa mendirikan sekolah dan akhirnya keinginannya terwujud. Kendala yang dihadapi Raden Ajeng Kartini dalam memperjuangkan emansipasi wanita tahun 1901-1904 antara lain perempuan pada zaman tersebut dipandang rendah, tidak mendapatkan hak untuk memperoleh pendidikan, dipaksa untuk menikah di usia mereka yang masih belia, mereka hanya diperbolehkan untuk tetap di rumah dan mengurus anak. Ia juga mengalami masa pingitan, namun, saat ia berada dalam pingitan memanfaatkan waktu dengan baik, untuk membaca buku dan berkorespondensi dengan teman-teman baiknya di Negeri Belanda, sehingga membuka cakrawala pengetahuan dan pemikirannya tentang kemajuan suatu bangsa, khususnya perempuan. Meskipun banyak yang menentang perjuangannya, Raden Ajeng Kartini tidak pernah pantang menyerah. Akhirnya perjuangan anak bangsawan perempuan tersebut membuahkan hasil yang memuaskan dan dapat kita rasakan hingga saat ini, yaitu persamaan hak antara kaum wanita dan laki-laki. Kata Kunci: R. A. Kartini, Pejuang, dan Emansipasi Wanita
Item Type: | Thesis (Sarjana) |
---|---|
Subjects: | D History General and Old World > D History (General) |
Divisions: | Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan > Pendidikan Sejarah |
Depositing User: | Lelis Masridah |
Date Deposited: | 30 Dec 2021 07:32 |
Last Modified: | 30 Dec 2021 07:32 |
URI: | http://repositori.unsil.ac.id/id/eprint/3806 |
Actions (login required)
View Item |