BUDIYANTO, IVAN ADELANSYAH (2020) EMENUHAN HAK POLITIK BAGI PASIEN REHABILITASI NARKOBA (Studi Kasus pada Pelaksanaan Pemilihan Umum 2019 di Pondok Remaja Inabah XVIII Putera, Cihaurbeuti). Sarjana thesis, Universitas Siliwangi.
Text
1. Cover.pdf Download (171kB) |
|
Text
2. Lembar Pengesahan (1).pdf Download (149kB) |
|
Text
5. Abstrak (1).pdf Download (154kB) |
|
Text
4. Daftar Isi (1).pdf Download (177kB) |
|
Text
6. Bab 1.pdf Download (475kB) |
|
Text
6. Bab 2.pdf Download (344kB) |
|
Text
6. Bab 3.pdf Download (404kB) |
|
Text
6. Bab 4.pdf Restricted to Repository staff only Download (676kB) |
|
Text
6. Bab 5.pdf Restricted to Repository staff only Download (154kB) |
|
Text
7. Dapus.pdf Download (272kB) |
Abstract
ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk menyelidiki pemenuhan hak politik khususnya hak untuk dapat berpartisipasi memilih pemimpinnya dalam pemilihan umum. Peneliti mencoba untuk meneliti secara lebih mendalam terkait dengan pemenuhan hak politik pasien rehabilitasi narkoba yang rentan terhadap gangguan jiwa atau orang dengan gangguan jiwa. Pemenuhan hak politik sebagai bagian dari hak asasi manusia tersebut sebagai konsekuensi pasti bagi negara yang menjunjung tinggi prinsip-prinsip negara demokrasi. Penelitian ini dilakukan di Pondok Remaja Inabah XII Cihaurbeuti, Ciamis. Subjek penelitian dalam penelitian ini yaitu pasien rehabilitasi, pengurus pondok rehabilitasi, dan Komisi Pemilihan Umum sebagai pihak penyelenggara pemilihan umum. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif deskriptif dengan pendekatan studi kasus. Teknik pengambilan data menggunakan teknik observasi, wawancara, dan studi dokumentasi dengan teknik validitas data menggunakan triangulasi sumber data dan pengumpulan data. Hasil penelitian ini yaitu, Pertama, masih adanya pengabaian dalam pemenuhan hak asasi manusia khususnya hak untuk memilih terutama bagi penyandang disabilitas mental dan/atau orang dengan gangguan jiwa. Kedua, pemenuhan hak politik pasien rehabilitasi narkoba yang dikategorikan ke dalam penyandang disabilitas mental dan/atau orang dengan gangguan jiwa di Pondok Remaja Inabah XVIII belum terpenuhi. Dalam hal ini tersiratkan negara telah gagal menjalankan fungsinya sebagai entitas utama yang bertanggungjawab melindungi, menegakan, dan memajukan hak asasi manusia warga negaranya tanpa adanya diskriminasi termasuk bagi para penyandang disabilitas mental atau orang dengan gangguan jiwa (ODGJ). Para pasien rehabilitasi narkoba yang di kategorikan sebagai penyandang disabilitas mental atau ODGJ ini kehilangan akses untuk dapat menjangkau para elit. Realita yang terjadi menunjukan pasien rehabilitasi sebagai bagian dari subaltern, yakni masyarakat atau rakyat yang termarjinalkan. Kata kunci: Hak Politik, Orang dengan Gangguan Jiwa, Demokrasi dan Hak Asasi Manusia, Subaltern
Item Type: | Thesis (Sarjana) |
---|---|
Subjects: | J Political Science > JC Political theory |
Divisions: | Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik > Ilmu Politik |
Depositing User: | Dedi Natawijaya . |
Date Deposited: | 27 Dec 2021 04:37 |
Last Modified: | 27 Dec 2021 04:37 |
URI: | http://repositori.unsil.ac.id/id/eprint/3713 |
Actions (login required)
View Item |