PENGARUH KEPEMIMPINAN DAN BEBAN KERJA PASCAMERGER TERHADAP KINERJA KARYAWAN DENGAN STRES KERJA SEBAGAI VARIABEL INTERVENING (Studi Kasus pada Karyawan BSI KC Tasikmalaya Sutisna Senjaya)

Keberhasilan suatu organisasi tergantung pada kemampuan dalam mengelola sumber daya yang dimilikinya. Kinerja karyawan sangat dibutuhkan untuk mencapai kinerja perusahaan yang optimal. Di BSI KC Tasikmalaya Sutisna Senjaya kinerja karyawan belum tercapai secara maksimal, serta komitmen karyawan juga dinilai masih rendah. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui serta menganalisis pengaruh Kepemimpinan dan Beban Kerja Pascamerger Terhadap Kinerja Karyawan Dengan Stres Kerja Sebagai Variabel Intervening. Penelitian ini menggunakan metode korelasional dengan pendekatan kuantitatif. Sampel pada penelitian ini berjumlah 37 orang karyawan, dengan metode sampel jenuh. Teknik pengumpulan data dilakukan melalui kuesioner (angket). Teknik analisis data dilakukan dengan koefisien korelasi sederhana, koefisien determinasi dan regresi sederhana untuk menguji hipotesis satu sampai lima, sedangkan untuk menguji hipotesis enam dan tujuh dilakukan teknik analisis jalur (path analysis) serta uji sobel. Berdasarkan hasil analisis data diperoleh: (1) kepemimpinan berpengaruh negatif terhadap stres kerja dengan nilai t-statistik -2.041 > 2.030 (2) beban kerja berpengaruh positif terhadap stres kerja dengan nilai t-statistik 3.668 > 2.030 (3) kepemimpinan berpengaruh positif terhadap kinerja karyawan dengan nilai t-statistik 5.448 > 2.030 (4) beban kerja berpengaruh negatif terhadap kinerja karyawan dengan nilai t-statistik -4.117 > 2.030 (5) stres kerja berpengaruh negatif terhadap kinerja karyawan dengan nilai t-statistik -5.533 > 2.030 (6) kepemimpinan tidak berpengaruh terhadap kinerja karyawan melalui stres kerja dengan nilai t-statistik 1.759 < 2.030 (7) beban kerja berpengaruh terhadap kinerja karyawan melalui stres kerja dengan nilai t-statistik -2.361 > 2.030. Kesimpulan dari penelitian ini menunjukan bahwa stres kerja (Z) tidak mampu memediasi atau intervening variabel kepemimpinan (X1) terhadap kinerja karyawan. Sedangkan pada variabel beban kerja (X2) stres kerja (Z) mampu memediasi atau intervening antara variabel beban kerja (X2) terhadap kinerja karyawan.

Kata Kunci: Beban Kerja, Kepemimpinan, Kinerja Karyawan, Stres Kerja