PENERAPAN NILAI MULTIKULTURALISME DI PONDOK PESANTREN MODERN ISLAMIC BOARDING SCHOOL AT-TAUFIQ AL-ISLAMY TASIKMALAYA

DYAH HAPSARI, ANISA (2019) PENERAPAN NILAI MULTIKULTURALISME DI PONDOK PESANTREN MODERN ISLAMIC BOARDING SCHOOL AT-TAUFIQ AL-ISLAMY TASIKMALAYA. Sarjana thesis, Universitas Siliwangi.

	Text COVER.pdf Download (25kB)
	Text HALAMAN PENGESAHAN DAN SURAT PERNYATAAN.pdf Download (21kB)
	Text ABSTRAK.pdf Download (39kB)
	Text BAB I.pdf Download (109kB)
	Text BAB II.pdf Restricted to Repository staff only Download (263kB)
	Text BAB III.pdf Restricted to Repository staff only Download (64kB)
	Text BAB IV.pdf Restricted to Repository staff only Download (429kB)
	Text BAB V.pdf Restricted to Repository staff only Download (42kB)
	Text DAFTAR PUSTAKA.pdf Download (148kB)

Abstract

Pesantren merupakan basis pendidikan Islam yang sudah ada sejak dulu. Eksistensi pesantren hingga saat ini pun makin berkembang pesat terbukti dengan banyaknya pesantren modern di Indonesia. Penerapan nilai multikulturalisme di dalam lingkungan pesantren dianggap penting karena mampu memberikan pemahaman mendasar tentang bagaimana menghadapi adanya perbedaan kepada santri. Selain itu juga mampu mencetak santri yang tidak hanya unggul dalam ilmu agama tetapi juga santri yang bisa menjaga semua perbedaan yang ada tetap berjalan berdampingan secara damai. Penelitian ini merupakan jenis penelitian kualitatif. Penelitian ini menggunakan pendekatan studi kasus tentang penerapan nilai multikulturalisme di Pondok Pesantren Modern Islamic Boarding School At-Taufiq Al-Islamy Tasikmalaya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana proses penerapan nilai multikulturalisme di Pondok Pesantren Modern Islamic Boarding School At-Taufiq Al-Islamy Tasikmalaya. Pendekatan studi kasus bertujuan unutk memahami objek yang akan diteliti. Studi kasus bukan hanya sekedar untuk menjelaskan seperti apa objek yang diteliti tapi menjelaskan bagaimana dan mengapa kasus tersebut terjadi.Penelitian ini menggunakan Teori Multikulturalisme dari H.A.R. Tilar dan Teori Multikulturalisme James Banks. Cara yang digunakan untuk mengumpulkan data yaitu dengan wawancara, observasi,dan menganalisis dokumen yang didapat. Hasil penelitian yang didapat yaitu metode yang digunakan dalam penyampaian nilai multikultural yaitu dengan cara ceramah. Baik ceramah yang dilakukan saat kegiatan belajar mengajar atau ceramah mingguan setiap hari sabtu pagi. Pola internalisasi nilai multikulturalisme yang ada berupa 1) Belajar hidup dalam perbedaan. Ditunjukkan dengan santri yang berasal dari berbagai daerah di Indonesia. Santri yang berbeda bahasa, asal daerah, dan kebiasaan dikumpulkan dalam satu lingkungan pesantren untuk menuntut ilmu. 2) Membangun saling percaya. Ditunjukkan dengan ditekankannya sikap huznuzan kepada setiap santri. Sikap huznuzankepada semua orang dan huznuzan kepada teman yang berbeda suku maupun budaya. 3) Memelihara saling pengertian. Ditunjukkan dengan menerima perbedaan budaya yang dihadapi. Baik santri ataupun pengajar harus bisa menyikapi perbedaan budaya dengan bijaksana dan tidak melihatnya sebagai hal yang buruk. 4) Menjunjung sikap saling menghargai. Ditunjukkan dengan menghargai setiap budaya santri yang ada di pesantren dan tidak mendiskriminasi suatu suku ataupun ras. 5) Terbuka dalam berpikir. Ditunjukkan dengan menyikapi suatu perbedaan sebagai sarana untuk menambah informasi. Santri dilatih untuk melihat perbedaan suku, budaya, dan bahasa bukan sebagai hal yang membatasi suatu umat melainkan sebagai ajang untuk mengetahui hal baru. Pola transformasi nilai multikultural berupa 1) Integrasi Budaya 2) Konstruksi Budaya dalam Pengetahuan 3) Penyesuaian Metode Pembelajaran 4) Identifikasi Karakter. Kata kunci : multikulturalisme, nilai multikultural, pesantren

Actions (login required)

View Item