PENINGKATAN KEMAMPUAN MENGANALISIS STRUKTUR DAN KEBAHASAAN SERTA MENCIPTAKAN TEKS ANEKDOT DENGAN MENGGUNAKAN MODEL SQ3R (Penelitian Tindakan Kelas pada Peserta Didik Kelas X MAN 1 Kota Tasikmalaya Tahun Ajaran 2018/2019)

Nafisatul Ummah, Fina (2019) PENINGKATAN KEMAMPUAN MENGANALISIS STRUKTUR DAN KEBAHASAAN SERTA MENCIPTAKAN TEKS ANEKDOT DENGAN MENGGUNAKAN MODEL SQ3R (Penelitian Tindakan Kelas pada Peserta Didik Kelas X MAN 1 Kota Tasikmalaya Tahun Ajaran 2018/2019). Sarjana thesis, Universitas Siliwangi.

	Text COVER.pdf Download (51kB)
	Text ABSTRAK.pdf Download (278kB)
	Text BAB I.pdf Download (334kB)
	Text BAB II.pdf Restricted to Repository staff only Download (418kB)
	Text BAB III.pdf Restricted to Repository staff only Download (366kB)
	Text BAB IV.pdf Restricted to Repository staff only Download (1MB)
	Text BAB V.pdf Restricted to Repository staff only Download (186kB)
	Text DAFTAR PUSTAKA.pdf Download (189kB)

Abstract

Penelitian ini dilandasi oleh kekurangmampuan peserta didik kelas X MAN 1 Kota Tasikmalaya dalam menganalisis struktur dan kebahasaan serta menciptakan teks anekdot. Informasi tersebut penulis peroleh berdasarkan hasil observasi dan wawancara dengan guru bahasa Indonesia di sekolah tersebut. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dapat atau tidaknya model pembelajaran SQ3R meningkatkan kemampuan menganalisis struktur dan kebahasaan serta menciptakan teks anekdot pada peserta didik kelas X MAN 1 Kota Tasikmalaya tahun ajaran 2018/2019. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode tindakan kelas, sedangkan teknik penelitian yang digunakan adalah teknik tes, teknik observasi, dan teknik wawancara. Sumber data penelitian ini adalah peserta didik kelas X MAN 1 Kota Tasikmalaya tahun ajaran 2018/2019. Jumah peserta didik kelas X sebanyak 35 orang, 7 orang laki-laki dan 28 orang perempuan. Berdasarkan hasil pengolahan data, diketahui bahwa pada siklus kesatu dalam pembelajaran menganalisis struktur dan kebahasaan teks anekdot terdapat peserta didik yang memperoleh nilai di bawah KKM sebanyak 8 orang (23%) dan peserta didik yang memperoleh nilai setara atau di atas KKM sebanyak 27 orang (77%). Pada pembelajaran menciptakan teks anekdot terdapat peserta didik yang memperoleh nilai di bawah KKM sebanyak 10 orang (28%) dan peserta didik yang memperoleh nilai setara atau di atas KKM sebanyak 25 orang (72%). Pada siklus kedua hasil belajar peserta didik meningkat karena semua peserta didik (100%) telah mencapai Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM). Data di atas menunjukkan bahwa hipotesis penelitian ini diterima. Artinya, model pembelajaran SQ3R dapat meningkatkan kemampuan menganalisis struktur dan kebahasaan serta menciptakan teks anekdot pada peserta didik kelas X MAN 1 Kota Tasikmalaya.

Actions (login required)

View Item