PERAN ANGGOTA LEGISLATIF PEREMPUAN DALAM MERESPON KEKERASAN TERHADAP PEREMPUAN DI KABUPATEN PANGANDARAN PADA PERIODE 2019-2024

ROSADI, AINUN NISA (2024) PERAN ANGGOTA LEGISLATIF PEREMPUAN DALAM MERESPON KEKERASAN TERHADAP PEREMPUAN DI KABUPATEN PANGANDARAN PADA PERIODE 2019-2024. Sarjana thesis, Universitas Siliwangi.

[img] Text
1. COVER.pdf

Download (19kB)
[img] Text
2. PENGESAHAN.pdf

Download (90kB)
[img] Text
3. PERNYATAAN.pdf

Download (65kB)
[img] Text
4. ABSTRAK.pdf

Download (12kB)
[img] Text
5. KATA PENGANTAR.pdf

Download (121kB)
[img] Text
6. DAFTAR ISI.pdf

Download (101kB)
[img] Text
7. BAB I.pdf

Download (104kB)
[img] Text
8. BAB II.pdf

Download (220kB)
[img] Text
9. BAB III.pdf

Download (26kB)
[img] Text
10. BAB IV.pdf
Restricted to Repository staff only

Download (345kB)
[img] Text
11. BAB V.pdf
Restricted to Repository staff only

Download (16kB)
[img] Text
12. DAFTAR PUSTAKA.pdf

Download (15kB)
[img] Text
13. LAMPIRAN.pdf

Download (842kB)

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk meneliti tentang peran anggota legislatif perempuan dalam merespon kekerasan terhadap perempuan di Kabupaten Pangandaran pada periode 2019-2024. Polemik keterwakilan perempuan di parlemen masih menjadi perbincangan yang hangat dan tidak ada habisnya. Pemerintah semakin gencar untuk melibatkan perempuan dalam dunia politik. Adanya ketentuan 30 persen keterwakilan perempuan dalam undangundang pemilu 2019 membuat partai dalam melaksanakan rekrutmen calon anggota legislatif harus memberikan kesempatan bagi perempuan untuk dapat terjun ke ranah politik untuk menjadi calon legislatif perempuan yang diusulkan oleh partai. Permasalahan yang dikaji dalam penelitian ini adalah mengenai bagaimana peran dari anggota legislatif perempuan dalam merespon kepentingan perempuan di Kabupaten Pangandaran periode 2019-2024. Pendekatan yang digunankan adalah kualitatif. Metode yang digunakan dalam pengumpulan data yaitu metode wawancara, dokumentasi, dan observasi. Uji validitas data menggunakan teknik triangulasi. Teknik analisis data memakai teknik analisis data model Miles dan Huberman yang meliputi empat langkah yaitu pengumpulan data, reduksi data, penyajian data, dan penarikan sebuah kesimpulan. Dengan menggunakan teori fungsi legislatif, serta didukung oleh teori peran dan teori gender dan politik sebagai pisau analisis. Hasil dari penelitian ini yaitu dalam berperan sebagai anggota legislatif perempuan, anggota legislatif perempuan sudah melaksanakan tiga fungsi legislatif untuk merespon kepentingan perempuan yakni; fungsi legislasi, fungsi anggaran, dan fungsi pengawasan. Tetapi sayangnya pelaksanaan itu masih kurang maksimal. Dalam fungsi legislasi kurang maksimal karena minimnya inisiasi perda terkait kepentingan perempuan. Kemudian dalam fungsi pengawasan kurang maksimal karena hanya berfokus pada kegiatan-kegiatannya semata dan tidak mengimplementasikan Pasal 153 UU Nomor 23 Tahun 2014. Di dalam fungsi anggaran kurang maksimal karena anggaran untuk program-program pemberdayaan perempuan masih kurang. Banyaknya streotif negatif dan kurangnya jalinan emosional antara anggota legislatif dan masyarakat menjadi hambatan besar yang mempengaruhi kinerja dari DPRD Kabupaten Pangandaran, contoh: kurangnya aspirasi yang didapat oleh anggota legislatif yang kemudian akan berpengaruh kepada perundang-undangan sebagai outputnya. Kata kunci: Keterwakilan perempuan, anggota legislatif perempuan, fungsi legislatif

Item Type: Thesis (Sarjana)
Subjects: J Political Science > JC Political theory
Divisions: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik > Ilmu Politik
Depositing User: Lelis Masridah
Date Deposited: 04 Oct 2024 03:18
Last Modified: 04 Oct 2024 03:18
URI: http://repositori.unsil.ac.id/id/eprint/14464

Actions (login required)

View Item View Item