DAYA HAMBAT CAMPURAN EKSTRAK AKAR PUTRI MALU DAN DAUN PEPAYA SEBAGAI FUNGISIDA NABATI TERHADAP Colletotrichum sp PENYEBAB PENYAKIT ANTRAKNOSA PADA CABAI RAWIT SECARA IN-VITRO

SARAH, NIDA NURAIMAN (2024) DAYA HAMBAT CAMPURAN EKSTRAK AKAR PUTRI MALU DAN DAUN PEPAYA SEBAGAI FUNGISIDA NABATI TERHADAP Colletotrichum sp PENYEBAB PENYAKIT ANTRAKNOSA PADA CABAI RAWIT SECARA IN-VITRO. Sarjana thesis, Universitas Siliwangi.

[img] Text
1. COVER.pdf

Download (88kB)
[img] Text
2. PERNYATAAN.pdf

Download (71kB)
[img] Text
3. ABSTRAK.pdf

Download (11kB)
[img] Text
4. PENGESAHAN.pdf

Download (66kB)
[img] Text
5. KATA PENGANTAR.pdf

Download (74kB)
[img] Text
6. DAFTAR ISI.pdf

Download (106kB)
[img] Text
7. BAB I.pdf

Download (18kB)
[img] Text
8. BAB II.pdf

Download (550kB)
[img] Text
9. BAB III.pdf

Download (279kB)
[img] Text
10. BAB IV.pdf
Restricted to Repository staff only

Download (320kB)
[img] Text
11. BAB V.pdf
Restricted to Repository staff only

Download (6kB)
[img] Text
12. DAFTAR PUSTAKA.pdf

Download (93kB)
[img] Text
13. LAMPIRAN.pdf
Restricted to Repository staff only

Download (421kB)
[img] Text
14. RIWAYAT HIDUP.pdf
Restricted to Repository staff only

Download (18kB)

Abstract

Cabai merupakan sayuran yang banyak dikonsumsi oleh hampir seluruh penduduk dunia termasuk Indonesia. Kebutuhan cabai di Indonesia setiap tahunnya terus meningkat seiring dengan meningkatnya jumlah penduduk dan berkembangnya industri yang menggunakan bahan baku cabai. Salah satu kendala dam budidaya cabai adalah ada serangan penyakit antraknosa yang disebabkan oleh cendawan Colletotrichum sp, akibat dari serangan penyakit tersebut dapat menurunkan produktivitas tanaman cabai baik dari segi kualitas maupun kuantitas. Salah satu upaya penanggulangan yang ramah lingkungan yaitu dengan menggunakan ekstrak akar putri malu dan daun pepaya sebagai fungisida nabati. Tujuan dari penelitian ini yaitu untuk mengetahui konsentrasi ekstrak yang paling efektif dalam menghambat pertumbuan cendawan Colletotrichum sp. secara in vitro. Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) yang terdiri dari lima perlakuan ekstrak daun pepaya dan akar putri malu yaitu 0%, 30%, 40%, 50%, dan 70% dan diulang sebanyak 5 kali. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ekstrak paling efektif yaitu konsenstrasi 70%. Namun pada perlakuan mulai 30% hingga 50% pun sudah berpengaruh nyata dibandingkan dengan kontrol. Kata kunci : Cabai rawit, Colletotrichum sp., Ekstrak daun pepaya, Ekstrak akar putri malu

Item Type: Thesis (Sarjana)
Subjects: S Agriculture > S Agriculture (General)
Divisions: Fakultas Pertanian > Agroteknologi
Depositing User: Rema Puri Irma Sri Katon
Date Deposited: 15 Aug 2024 00:53
Last Modified: 15 Aug 2024 00:53
URI: http://repositori.unsil.ac.id/id/eprint/13293

Actions (login required)

View Item View Item