MUSHLIHIN, NAUFAL (2024) ANALISIS GANGGUAN KESEHATAN PEMULUNG AKIBAT AKTIVITAS PEMBUANGAN SAMPAH DAN POLA KERJA PEMULUNG DI TPA CIANGIR KOTA TASIKMALAYA DENGAN PENDEKATAN ANALISIS RISIKO KESEHATAN LINGKUNGAN (ARKL). Sarjana thesis, Universitas Siliwangi.
Text
1. COVER.pdf Download (42kB) |
|
Text
2. HALAMAN PERSETUJUAN.pdf Download (33kB) |
|
Text
3. PENGESAHAN.pdf Download (55kB) |
|
Text
4. PERNYATAAN.pdf Download (35kB) |
|
Text
5. RIWAYAT HIDUP.pdf Restricted to Repository staff only Download (9kB) |
|
Text
6. HALAMAN PERSEMBAHAN.pdf Download (181kB) |
|
Text
7. ABSTRAK.pdf Download (13kB) |
|
Text
8. KATA PENGANTAR.pdf Download (69kB) |
|
Text
9. DAFTAR ISI.pdf Download (99kB) |
|
Text
10. BAB I.pdf Download (95kB) |
|
Text
11. BAB II.pdf Download (599kB) |
|
Text
12. BAB III.pdf Download (330kB) |
|
Text
13. BAB IV.pdf Download (232kB) |
|
Text
14. BAB V.pdf Restricted to Repository staff only Download (100kB) |
|
Text
15. BAB VI.pdf Restricted to Repository staff only Download (17kB) |
|
Text
16. DAFTAR PUSTAKA.pdf Download (82kB) |
|
Text
17. LAMPIRAN.pdf Restricted to Repository staff only Download (2MB) |
Abstract
TPA Ciangir merupakan satu-satunya tempat pembuangan akhir sampah diKota Tasikmalaya yang masih beroperasi hingga saat ini. Sampah yang terdapat diTPA Ciangir menghasilkan gas hidrogen sulfida (H2S) dan gas amonia (NH3) sebagai hasil akhir dari proses pembusukan sampah secara anaerob menggunakan mikroorganisme yang menghasilkan kebauan. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi risiko kesehatan lingkungan paparan gas hidrogen sulfida (H2S) dan gas amonia (NH3) pada pemulung di lingkungan TPA Ciangir. Jenis penelitian ini adalah deskriptif menggunakan analisis kualitatif dengan desain metode Analisis Risiko Kesehatan Lingkungan (ARKL). Sampel diambil dari populasi pemulung di TPA Ciangir. Teknik pengambilan sampel menggunakan simple random sampling dan jumlah sampel sebanyak 133 responden. Hasil penelitian diperoleh tingkat risiko (RQ) hidrogen sulfida yaitu 3,847 (RQ > 1), sedangkan amonia yaitu 0,183 (RQ < 1). Berdasarkan hasil tersebut tingkat risiko hidrogen sulfida dinyatakan tidak aman sedangkan tingkat risiko amonia dinyatakan aman dan tidak menimbulkan risiko kesehatan masyarakat. Hasil analisis bivariat Man Whitney pada nilai risiko (RQ) H2S dan NH3 menunjukkan nilai Asymp Sig. (2 tailed) p=0,031 untuk gejala batuk dan p=0,030 untuk gejala sesak napas yang menandakan bahwa ada pengaruh yang signifikan antara nilai risiko (RQ) pada gejala batuk dan sesak napas. Sementara itu, pada variabel nilai risiko (RQ) H2S dan NH3 dengan gejala sakit kepala dan mual menunjukkan nilai Asymp Sig. (2 tailed) p > 0,05 yang menunjukkan tidak ada pengaruh yang signifikan antara nilai risiko (RQ) dengan gejala sakit kepala dan mual. Penelitian diharapkan berguna untuk memperbaiki sistem pengelolaan sampah di TPA Ciangir dan kesadaran masyarakat dalam mengolah sampah. Kata Kunci: Analisis Risiko, Hidrogen Sulfida, Amonia, TPA Ciangir
Item Type: | Thesis (Sarjana) |
---|---|
Subjects: | R Medicine > RA Public aspects of medicine > RA0421 Public health. Hygiene. Preventive Medicine |
Divisions: | Fakultas Ilmu Kesehatan > Kesehatan Masyarakat |
Depositing User: | Rema Puri Irma Sri Katon |
Date Deposited: | 14 Aug 2024 08:47 |
Last Modified: | 14 Aug 2024 08:47 |
URI: | http://repositori.unsil.ac.id/id/eprint/13129 |
Actions (login required)
View Item |