AZIZAH, NUR (2024) PERBANDINGAN DESAIN CAMPURAN BETON NORMAL ANTARA METODE DREUX GORISSE, SNI 03-2834-2000, DAN SNI 7656:2012 MENGGUNAKAN VARIASI UKURAN AGREGAT KASAR. Sarjana thesis, Universitas Siliwangi.
Text
1. COVER.pdf Download (51kB) |
|
Text
2. LEMBAR PENGESAHAN.pdf Download (216kB) |
|
Text
3. LEMBAR PERNYATAAN.pdf Download (159kB) |
|
Text
4. ABSTRAK.pdf Download (127kB) |
|
Text
5. KATA PENGANTAR.pdf Download (233kB) |
|
Text
6. DAFTAR ISI.pdf Download (210kB) |
|
Text
7. DAFTAR GAMBAR.pdf Download (192kB) |
|
Text
8. DAFTAR TABEL.pdf Download (337kB) |
|
Text
9. BAB 1.pdf Download (20kB) |
|
Text
10. BAB 2.pdf Download (1MB) |
|
Text
11. BAB 3.pdf Download (325kB) |
|
Text
12. BAB 4.pdf Restricted to Repository staff only Download (1MB) |
|
Text
13. BAB 5.pdf Restricted to Repository staff only Download (10kB) |
|
Text
14. DAFTAR PUSTAKA.pdf Download (232kB) |
|
Text
15. LAMPIRAN.pdf Restricted to Repository staff only Download (8MB) |
Abstract
Desain campuran bertujuan untuk menghasilkan proporsi dari material penyusun beton yang memenuhi kriteria secara teknis dan ekonomis. Metode yang digunakan antara lain Dreux Gorisse, SNI 03-2834-2000, dan SNI 7656:2012. Tinjauan penelitian ini meliputi perbandingan jumlah kebutuhan material, perbandingan biaya pembuatan beton normal, serta perbandingan hasil pengujian kuat tekan. Ukuran maksimum agregat kasar yang digunakan adalah 10, 20, dan 40 mm. Beton dengan f’c sebesar 25 MPa untuk benda uji silinder berukuran 15x30 cm. Pengujian kuat tekan dilakukan pada umur 7, 14, dan 28 hari sehingga total benda uji adalah 81 spesimen. Hasil penelitian ini menunjukkan hubungan ukuran maksimum agregat semakin besar maka semakin meningkat pula proporsi agregat kasar dan berat beton. Berbanding terbalik pada proporsi air, semen, dan agregat halus mengalami penurunan. Nilai fas pada metode Dreux Gorisse semakin meningkat seiring dengan semakin besar ukuran maksimum agregat. Nilai fas pada SNI 03-2834-2000 dan SNI 7656:2012 besarnya tetap karena tidak dipengaruhi oleh ukuran maksimum agregat kasar. Ukuran maksimum agregat yang lebih kecil menghasilkan biaya beton yang tinggi, karena lebih banyak semen dan agregat halus. Penggunaan ukuran maksimum agregat yang lebih besar menggunakan semen dan agregat halus yang lebih sedikit sehingga biaya beton rendah. Untuk semua variasi ukuran agregat kasar, urutan kuat tekan tertinggi pada metode SNI 7656:2012, SNI 03-2834-2000, dan Dreux Gorisse. Faktor air semen dan slump metode SNI 7656:2012 lebih rendah sehingga kepadatan beton segar lebih tinggi. Agregat maksimum 10 mm pada metode SNI 7656:2012 menghasilkan peningkatan kuat tekan maksimum 25,31 % dengan biaya untuk satu meter kubik beton sebesar Rp794.605,00. Kata Kunci : Agregat, Beton, Biaya, Desain Campuran, Kuat Tekan
Item Type: | Thesis (Sarjana) |
---|---|
Subjects: | T Technology > TA Engineering (General). Civil engineering (General) |
Divisions: | Fakultas Teknik > Teknik Sipil |
Depositing User: | Lelis Masridah |
Date Deposited: | 01 Feb 2024 08:35 |
Last Modified: | 01 Feb 2024 08:35 |
URI: | http://repositori.unsil.ac.id/id/eprint/11955 |
Actions (login required)
View Item |