ISMAYANTI, MAYA (2023) HUBUNGAN ASUPAN ZAT BESI DAN STATUS ANEMIA DENGAN KEJADIAN STUNTING (Studi Observasional pada Balita Usia 24-59 Bulan di Kelurahan Karanganyar Kecamatan Kawalu Kota Tasikmalaya Tahun 2023). Sarjana thesis, Universitas Siliwangi.
Text
1. COVER.pdf Download (34kB) |
|
Text
2. HALAMAN JUDUL.pdf Download (213kB) |
|
Text
3. HALAMAN PERSETUJUANN.pdf Download (122kB) |
|
Text
4. HALAMAN PENGESAHANN.pdf Download (270kB) |
|
Text
10. PERNYATAANN.pdf Download (177kB) |
|
Text
12. ABSTRAK.pdf Download (188kB) |
|
Text
13. ABSTRACT.pdf Download (188kB) |
|
Text
11. KATA PENGANTAR.pdf Download (310kB) |
|
Text
6. DAFTAR ISI.pdf Download (215kB) |
|
Text
7. DAFTAR TABEL.pdf Download (185kB) |
|
Text
8. DAFTAR GAMBAR.pdf Download (302kB) |
|
Text
9. DAFTAR LAMPIRAN.pdf Download (185kB) |
|
Text
14. BAB 1.pdf Download (312kB) |
|
Text
15. BAB 2.pdf Download (261kB) |
|
Text
16. BAB 3.pdf Download (486kB) |
|
Text
17. BAB 4.pdf Restricted to Repository staff only Download (333kB) |
|
Text
18. BAB 5.pdf Restricted to Repository staff only Download (440kB) |
|
Text
19. BAB 6.pdf Restricted to Repository staff only Download (9kB) |
|
Text
20. DAFTAR PUSTAKA.pdf Download (523kB) |
|
Text
21. LAMPIRAN.pdf Restricted to Repository staff only Download (3MB) |
Abstract
Stunting merupakan masalah kesehatan global yang utama. Faktor risiko langsung yang mempengaruhi terjadinya stunting adalah asupan zat gizi. Ketidakcukupan mineral (zat besi dan kalsium) dan vitamin (vitamin C, A, dan D) merupakan faktor risiko terjadinya stunting. Asupan zat besi memegang peranan penting yaitu membantu hemoglobin mengedarkan oksigen ke seluruh tubuh. Asupan zat besi yang kurang menyebabkan terjadinya kekurangan oksigen pada jaringan tubuh dan tulang sehingga tubuh tidak tumbuh maksimal. Kurangnya asupan zat besi meningkatkan defisiensi zat besi dalam tubuh dan akhirnya terjadi anemia. Anemia dapat menyebabkan kondisi hipoksia. Kondisi tersebut menghambat aksi IGF-I, sehingga proliferasi sel menjadi terganggu dan akhirnya proses pertumbuhan terhambat. Tujuan dari penelitian ini yaitu mengetahui hubungan asupan zat besi dan status anemia dengan kejadian stunting pada balita usia 24-59 bulan. Metode penelitian menggunakan desain cross sectional study. Teknik sampling yang digunakan yaitu proportional random sampling. Sampel dalam penelitian ini berjumlah 81 balita yang diambil dari 828 populasi balita di Kelurahan Karanganyar, Kecamatan Kawalu, Kota Tasikmalaya. Analisis data menggunakan uji korelasi Spearman Rank dan Korelasi Pearson. Hasil penelitian menunjukkan nilai tengah asupan zat besi 3,2 mg, kejadian stunting -1,65 SD dan status anemia 11,66 g/dL. Asupan zat besi sangat rendah bila dibandingkan dengan AKG yang dianjurkan untuk anak usia 24-59 bulan. Kejadian stunting dan status anemia subjek termasuk dalam kategori normal. Uji statistik menunjukkan terdapat hubungan status anemia (p=0,000) dengan kejadian stunting, namun tidak terdapat hubungan antara asupan zat besi (p=0,685) dengan status anemia dan asupan zat besi (p=0,247) dengan kejadian stunting. Kesimpulan penelitian ini adalah terdapat hubungan antara status anemia dengan kejadian stunting pada balita usia 24-59 bulan, namun ternyata antara asupan zat besi dengan status anemia dan kejadian stunting tidak terdapat hubungan. Kata Kunci: anemia, asupan makanan, balita, stunting, zat besi
Item Type: | Thesis (Sarjana) |
---|---|
Subjects: | R Medicine > RA Public aspects of medicine > RA0421 Public health. Hygiene. Preventive Medicine |
Divisions: | Fakultas Ilmu Kesehatan > Gizi |
Depositing User: | Rema Puri Irma Sri Katon |
Date Deposited: | 06 Dec 2023 02:32 |
Last Modified: | 06 Dec 2023 02:32 |
URI: | http://repositori.unsil.ac.id/id/eprint/11240 |
Actions (login required)
View Item |