DAYA TERIMA DAN ANALISIS PROKSIMAT CROISSANT SUBSTITUSI TEPUNG KACANG KEDELAI SEBAGAI MAKANAN SELINGAN REMAJA

HARTANTI, MUTIA MARYAMI (2023) DAYA TERIMA DAN ANALISIS PROKSIMAT CROISSANT SUBSTITUSI TEPUNG KACANG KEDELAI SEBAGAI MAKANAN SELINGAN REMAJA. Sarjana thesis, Universitas Siliwangi.

[img] Text
1.COVER.pdf

Download (77kB)
[img] Text
2.LEMBAR PERSETUJUAN _ PENGESAHAN.pdf

Download (86kB)
[img] Text
6.PERNYATAAN KEASLIAN.pdf

Download (89kB)
[img] Text
7.ABSTRAK.pdf

Download (846kB)
[img] Text
5.KATA PENGANTAR.pdf

Download (110kB)
[img] Text
4.DAFTAR ISI-DAFTAR LAMPIRAN.pdf

Download (77kB)
[img] Text
8.BAB I.pdf

Download (120kB)
[img] Text
9.BAB II.pdf

Download (192kB)
[img] Text
10.BAB III.pdf

Download (155kB)
[img] Text
11.BAB IV.pdf
Restricted to Repository staff only

Download (76kB)
[img] Text
12.BAB V.pdf
Restricted to Repository staff only

Download (160kB)
[img] Text
13. BAB VI.pdf
Restricted to Repository staff only

Download (40kB)
[img] Text
14.DAFTAR PUSTAKA.pdf

Download (203kB)
[img] Text
15.LAMPIRAN.pdf
Restricted to Repository staff only

Download (1MB)

Abstract

Peningkatan pertumbuhan fisik, perkembangan serta tingkat aktivitas tinggi yang dialami oleh remaja mengakibatkan kelompok tersebut menjadi kelompok rentan gizi. Pemenuhan kebutuhan gizi remaja menjadi sangat penting karena akan mempengaruhi pada proses tubuh dan berkembang. Salah satu upaya untuk menambah pemenuhan gizi remaja adalah pemberian makanan padat gizi melalui makanan selingan. Makanan selingan kaya gizi dapat diperoleh dari pengembangan resep makanan berupa modifikasi bahan. Tepung kedelai berpotensi untuk mensubstitusi tepung terigu sebagai bahan pembuatan croissant, karena kandungan gizinya yang lebih baik. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan daya terima dan kadar proksimat pada croissant subtitusi tepung kedelai sebagai makanan selingan remaja. Rancangan penelitian yang digunakan adalah Rancangan Acak Lengkap dengan empat perlakuan. Daya terima dilakukan dengan uji organoleptik oleh 5 panelis terlatih dan 15 panelis tidak terlatih. Uji organoleptik meliputi penilaian warna, aroma, tekstur, dan rasa. Analisis statistik daya terima dilakukan menggunakan uji Kruskall wallis. Penentuan formula terpilih dilakukan berdasarkan nilai rata-rata total tertinggi pada uji daya terima. Pengujian kadar proksimat dilakukan di SIG Laboratory Bogor. Hasil daya terima croissant pada warna, aroma, tekstur, dan rasa menunjukan tidak ada perbedaan (p>0.05) antara perlakuan. F1 merupakan formula terpilih yang memiliki daya terima tertinggi. Kadar proksimat F1 dan F0 berbeda dengan perubahan nilai energi sebanyak 50,715 kkal; 0,1% kadar air; 0,38% kadar abu; 1,09% protein; 10,4% lemak; dan 11,75% karbohidrat. Satu sajian croissant F1 seberat 60 g mengandung energi 294,6 kkal; dan protein 5,6 g. Takaran saji yang dapat memenuhi kebutuhan makanan selingan bagi remaja berdasarkan AKG adalah satu setengah saji. Kata kunci : croissant; makanan selingan; tepung kedelai; remaja

Item Type: Thesis (Sarjana)
Subjects: R Medicine > RA Public aspects of medicine > RA0421 Public health. Hygiene. Preventive Medicine
Divisions: Fakultas Ilmu Kesehatan > Gizi
Depositing User: Rema Puri Irma Sri Katon
Date Deposited: 02 Nov 2023 02:44
Last Modified: 02 Nov 2023 02:44
URI: http://repositori.unsil.ac.id/id/eprint/11062

Actions (login required)

View Item View Item