PROSES SOSIALISASI DAN INFORMASI PEMILU UNTUK DISABILITAS DALAM PEMILIHAN GUBERNUR JAWA BARAT 2018 DI KOTA TASIKMALAYA

SYAUQI, MUHAMMAD DAFFA ARDHAN (2023) PROSES SOSIALISASI DAN INFORMASI PEMILU UNTUK DISABILITAS DALAM PEMILIHAN GUBERNUR JAWA BARAT 2018 DI KOTA TASIKMALAYA. Sarjana thesis, Universitas Siliwangi.

[img] Text
1. Cover.pdf

Download (47kB)
[img] Text
2. Lembar Pengesahan.pdf

Download (913kB)
[img] Text
3. Pernyataan.pdf

Download (90kB)
[img] Text
4. Abstrak.pdf

Download (88kB)
[img] Text
5. Kata Pengantar.pdf

Download (651kB)
[img] Text
6. Daftar Isi.pdf

Download (973kB)
[img] Text
7. BAB 1.pdf

Download (299kB)
[img] Text
8. BAB 2.pdf

Download (237kB)
[img] Text
9. BAB 3.pdf

Download (316kB)
[img] Text
10. BAB 4.pdf
Restricted to Repository staff only

Download (1MB)
[img] Text
11. BAB 5.pdf
Restricted to Repository staff only

Download (166kB)
[img] Text
12. Daftar Pustaka.pdf

Download (407kB)
[img] Text
13. Lampiran.pdf
Restricted to Repository staff only

Download (394kB)

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan menganalisis proses informasi dan sosialisasi untuk disabilitas di Kota Tasikmalaya pada Pemilihan Gubernur 2018. Proses informasi dan sosialisasi dianalisis sesuai Undang-Undang tentang Penyandang Disabilitas No 8 Tahun 2016 Pasal 77 (h) bahwa disabilitas berhak mendapatkan informasi, sosialisasi, dan simulasi tahapan pemilu. Metode penelitian yang digunakan adalah kualitatif dengan pendekatan studi kasus. Pemilihan informan dilakukan melalui snowball sampling. Pengumpulan data menggunakan dokumentasi dan wawancara mendalam dan analisis data menggunakan teknik analisis Interaktif Miles dan Huberman. Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan, di Pilkada 2018 ini, KPU dan Bawaslu Kota Tasikmalaya berperan besar dalam pendidikan politik disabilitas. Mereka juga bekerja komunitas dan yayasan dalam pelaksanaan sosialisasi dan simulasi pencoblosan. Akan tetapi, pendidikan politik yang telah dilakukan masih banyak kekurangan. Metode pendidikan politik yang dilakukan KPU dan Bawaslu Kota Tasikmalaya masih perlu diperbaiki dan di tingkatan efektifitasnya sehingga kurang maksimal. Proses pendidikan politik mengalami beberapa hambatan. Diantaranya, keterbatasan waktu dan tempat, kurangnya penerjemah untuk disabilitas, tidak adanya keterlibatan Partai Politik dan calon kepala daerah, kurangnya media dalam penyebarluasan informasi pemilu, dan masih ada disabilitas yang memiliki kesadaran politik yang rendah dalam mengikuti pendidikan politik. Kata Kunci: Pemilu, Penyandang Disabilitas, Pendidikan Politik

Item Type: Thesis (Sarjana)
Subjects: J Political Science > JA Political science (General)
Divisions: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik > Ilmu Politik
Depositing User: Rema Puri Irma Sri Katon
Date Deposited: 15 Aug 2023 05:02
Last Modified: 15 Aug 2023 05:02
URI: http://repositori.unsil.ac.id/id/eprint/10580

Actions (login required)

View Item View Item