ANALISIS KESETIMBANGAN AIR PADA DAERAH IRIGASI CIMULU

LANTIP, MARLIN (2023) ANALISIS KESETIMBANGAN AIR PADA DAERAH IRIGASI CIMULU. Sarjana thesis, Universitas Siliwangi.

[img] Text
1. COVER.pdf

Download (58kB)
[img] Text
2. Lembar Pengesahan.pdf

Download (211kB)
[img] Text
3. Lembar Pernyataan Keaslian.pdf

Download (519kB)
[img] Text
4. ABSTRAK.pdf

Download (232kB)
[img] Text
5. KATA PENGANTAR.pdf

Download (327kB)
[img] Text
6. DAFTAR ISI.pdf

Download (424kB)
[img] Text
7. DAFTAR TABEL.pdf

Download (246kB)
[img] Text
8. DAFTAR GAMBAR.pdf

Download (234kB)
[img] Text
9. BAB I.pdf

Download (235kB)
[img] Text
10. BAB II.pdf

Download (593kB)
[img] Text
11. BAB III.pdf

Download (1MB)
[img] Text
12. BAB IV.pdf
Restricted to Repository staff only

Download (2MB)
[img] Text
13. BAB V.pdf
Restricted to Repository staff only

Download (7kB)
[img] Text
14. DAFTAR PUSTAKA.pdf

Download (123kB)
[img] Text
15. LAMPIRAN.pdf
Restricted to Repository staff only

Download (1MB)

Abstract

Daerah Irigasi Cimulu yang bersumber dari Bendung Cimulu yang dibangun di sungai Ciloseh ini hampir mengairi semua wilayah kabupaten dan kota Tasikmalaya diantaranya wilayah Cibeureum dan Manonjaya. Perbedaan luas areal pengairan antara wilayah Cibereum dan Manonjaya serta tidak meratanya pengairan air menjadi penyebab sering terjadinya kekeringan pada musim kemarau terhitung sekitar 19,63% atau sekitar 306 ha dari total air irigasi seluas 1546,2 ha. Hal ini berdampak pada kegiatan pertanian di sebagian daerah yang dilayani oleh Daerah Irigasi Cimulu. Berdasarkan hal tersebut perlu adanya analisis kebutuhan air irigasi untuk mendapatkan besarnya debit kebutuhan air irigasi pada Daerah Irigasi Cimulu. Analisis kebutuhan air irigasi ini menggunakan metode berdasarkan konsep KP-01. Parameter taksiran hitungan dari metode tersebut didapatkan nilai evapotranspirasi, curah hujan merupakan parameter untuk menentukan nilai kebutuhan air irigasi. Sedangkan data debit unggulan digunakan untuk menentukan nilai ketersediaan air. Hasil analisis didapatkan bahwa kebutuhan air optimum berdasarkan nilai faktor k untuk pola tanam padi-padi-palawija didapat dari jadwal tanam RTTG Oktober-1 dan Oktober -2 sebesar 14,53 mm/hari. Sedangkan ketersediaan air minimum dan maksimum didapat dari jadwal tanam RTTG Oktober-1 dan April-1 sebesar 0,05 dan 91,38. Kata Kunci: Kesetimbangan Air, Kebutuhan Air Irigasi, Ketersediaan Air Irigasi

Item Type: Thesis (Sarjana)
Subjects: T Technology > TA Engineering (General). Civil engineering (General)
Divisions: Fakultas Teknik > Teknik Sipil
Depositing User: Rema Puri Irma Sri Katon
Date Deposited: 02 Aug 2023 06:57
Last Modified: 02 Aug 2023 06:57
URI: http://repositori.unsil.ac.id/id/eprint/10202

Actions (login required)

View Item View Item