HUBUNGAN PRAKTIK PEMBERIAN MAKAN BAYI DAN ANAK (PMBA) DENGAN KEJADIAN STUNTING PADA BATITA USIA 12-36 BULAN DI DESA SUKARAJA KECAMATAN RAJAPOLAH KABUPATEN TASIKMALAYA

KRISMAWANTI, IRMA (2023) HUBUNGAN PRAKTIK PEMBERIAN MAKAN BAYI DAN ANAK (PMBA) DENGAN KEJADIAN STUNTING PADA BATITA USIA 12-36 BULAN DI DESA SUKARAJA KECAMATAN RAJAPOLAH KABUPATEN TASIKMALAYA. Sarjana thesis, Universitas Siliwangi.

[img] Text
01. COVER.pdf

Download (189kB)
[img] Text
03. HALAMAN PENGESAHAN.pdf

Download (439kB)
[img] Text
02. HALAMAN PERSETUJUAN.pdf

Download (264kB)
[img] Text
06. PERNYATAAN.pdf

Download (224kB)
[img] Text
08. ABSTRAK.pdf

Download (259kB)
[img] Text
07. KATA PENGANTAR.pdf

Download (268kB)
[img] Text
04. HALAMAN PERSEMBAHAN.pdf

Download (238kB)
[img] Text
09. DAFTAR ISI, DAFTAR TABEL, DAFTAR GAMBAR, DAFTAR LAMPIRAN.pdf

Download (173kB)
[img] Text
10. BAB I.pdf

Download (288kB)
[img] Text
11. BAB II.pdf

Download (404kB)
[img] Text
12. BAB III.pdf

Download (686kB)
[img] Text
13. BAB IV.pdf

Download (719kB)
[img] Text
14. BAB V.pdf
Restricted to Repository staff only

Download (183kB)
[img] Text
15. BAB VI.pdf
Restricted to Repository staff only

Download (152kB)
[img] Text
16. DAFTAR PUSTAKA.pdf

Download (281kB)
[img] Text
17. LAMPIRAN.pdf
Restricted to Repository staff only

Download (2MB)

Abstract

Stunting adalah kondisi dimana balita memiliki panjang atau tinggi badan yang kurang jika dibandingkan dengan umur. Kondisi ini diukur dengan panjang atau tinggi badan yang lebih dari minus dua standar deviasi median standar pertumbuhan anak dari World Health Organization (WHO). Penyebab langsung masalah gizi pada anak termasuk stunting adalah rendahnya asupan gizi dan status kesehatan. Adapun penyebab tidak langsung masalah stunting adalah ketahanan pangan, lingkungan sosial yang terkait dengan praktik pemberian makanan bayi dan anak (pengasuhan), lingkungan kesehatan dan lingkungan pemukiman. Kejadian balita pendek atau stunting merupakan salah satu masalah gizi yang dialami oleh balita di dunia saat ini. Hasil Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) tahun 2018 menunjukkan prevalensi balita pendek di Indonesia adalah sebesar 30,8%. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan praktik pemberian makan bayi dan anak (PMBA) terhadap kejadian stunting pada batita usia 12-36 bulan di Desa Sukaraja Kecamatan Rajapolah Kabupaten Tasikmalaya yang meliputi pemberian inisiasi menyusu dini (IMD), ASI eksklusif dan makanan pemdamping ASI (MPASI). Jenis penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dengan pendekatan case control. Total sampel sebanyak 82 orang dimana masing-masing kelompok kasus dan kontrol berjumlah 41 orang. Teknik sampling yang digunakan adalah total sampling untuk kelompok kasus dan purposive sampling untuk kelompok kontrol. Hasil analisis bivariat dengan uji chi-square menunjukkan terdapat hubungan yang signifikan antara praktik PMBA (p=0,012), pemberian ASI eksklusif (p=0,015) dan MPASI (p=0,006) dengan kejadian stunting. Sedangkan IMD tidak berhubungan dengan kejadian stunting. Edukasi yang rutin kepada para ibu mengenai PMBA yang baik dan benar diharapkan dapat memperbaiki praktik PMBA mereka menjadi lebih baik lagi. Kepustakaan : 1997-2022 Kata Kunci : PMBA, IMD, ASI Eksklusif, MPASI, Stunting

Item Type: Thesis (Sarjana)
Subjects: R Medicine > RA Public aspects of medicine > RA0421 Public health. Hygiene. Preventive Medicine
Divisions: Fakultas Ilmu Kesehatan > Kesehatan Masyarakat
Depositing User: Rema Puri Irma Sri Katon
Date Deposited: 27 Jul 2023 02:29
Last Modified: 27 Jul 2023 02:29
URI: http://repositori.unsil.ac.id/id/eprint/10065

Actions (login required)

View Item View Item